8.
Ketua PCNU Kabupaten Kebumen KH Mohamad Dawamudin Masdar akan menjadi Imam Salat Idul Adha di Alun-alun Kebumen Minggu 11/8. (Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN – Hubungan harmonis ditunjukkan dua ormas Islam besar di Kabupaten Kebumen pada Salat Idul Adha di Alun-alun Kebumen, Minggu (11/8) besok. Sebaga Imam Ketua PCNU Kebumen KH Mohamad Dawamudin Masdar MAg, sedangkan Khotib Drs H Mulan Anafati dari PD Muhammadiyah.

Salat Adul Adha 1440 H di Alun-alun Kebumen itu diselenggarakan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan Baznas. Salat akan dimulai setelah pukul 06.30, dengan lokasi di sisi utara Alun-alun Kebumen atau depan Pendapa Rumah Dinas Bupati Jalan Mayjen Sutoyo.

Sedangkan di Masjid Agung Kauman Kebumen atau di barat-alun-alun pelaksanaan Salat Idul Adha akan diimami KH M Nashirudin Al Mansyur, mantan Bupati Kebumen. Sedangkan Khotib KH Drs Ashari Ahmad MPdI dari PCNU. Salat Idul Adha juga akan dimulai sekitar Pukul 06.30.

Sebelumnya pada Salat Jumat (9/8) di Masjid Agung Kauman umat Islam Kebumen melaksanakan Salat Ghoib untuk mendoakan arwah KH Maimoen Zubair, ulama Mustasyar PBNU asal Sarang Rembang yang wafat di Makkah Almukaromah. Para jamaah salat Jumat dengan kusyuk menunaikan Salat Ghoib sebelum pelaksanaan Khutbah Jumat yang diisi oleh Khotib KH Drs Mohamad Soleh MPdI.

Ketua PCNU Kebumen Mohamad Dawamudin mengakui, hubungan harmonis NU dan Muhammadiyah di Kebumen memang telah terjalin lama. Dirinya yang juga Ketua FKUB Kabupaten Kebumen menilai, hubungan hangat NU dan Muhammadiya serta umat agama lain di daerah memang perlu terus dipupuk. Apalagi menilik sejarah pendiri dua ormas Islam besar di Tanah Air itu baik  KH Hasyim Asyari (NU) dan KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) sama-sama pernah berguru ke Mbah Kholil Bangkalan dan KH Soleh Darat  Semarang.

Terkait peringatan Idul Adha 1440H, pihaknya mengajak umat Islam yang mampu untuk memotong hewan kurban. Sebab esensi korban atau qurban merupakan bentuk kesalehan sosial yang semestinya menjadi perhatian umat Islam. Bahkan Idul Adha juga bisa dimaknai mengajak fakir miskin menikmati makanan bergizi dan enak serta mengenyangkan perut yang lapar.

Suarabaru.id/Komper wardopo