GROBOGAN – Sebanyak 6 gerbong KA barang anjlok dari jalur di KM 49+500, tepatnya di Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Minggu (4/8) sekitar pukul 08.04 WIB. Peristiwa ini secara langsung mengagetkan warga yang tengah melakukan aktivitas di sekitar rel kereta api.
Mengetahui, enam dari 30 gerbong yang dijalankannya keluar dari jalur, masinis langsung melaporkannya ke pusat pengendali Daop IV/Semarang. Hal tersebut seperti diterangkan Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro.
Menurut Kris, sapaan akrabnya, KA barang bernomor 2511 A jurusan Kalimas-Tanjung Priok mengalami anjlok di KM 49+500, tepatnya di petak jalan antara Stasiun Sedadi-Karangjati. Rintang jalan ini dimulai dari kilometer 48+600 hingga 49+500 dengan jarak hampir 1 kilometer.
“Pada hari ini, Minggu (4/8), dapat kami laporkan terjadi rintang jalan atau anjloknya kereta api barang dengan nomor 2511 A, dari Kalimas tujuan Tanjung Priok mengalami anjlok di KM 49 tepatnya petak jalan antara jalur stasiun KA Sedadi-Karangjati. Dimulai anjlok KA di kilometer 48+600 hingga 49+500. Hampir 1 kilometer. Kejadian ini diketahui masinis dan dilaporkan ke pusat pengendali yang ada di Semarang,” kata Kris, saat ditemui di tengah-tengah proses evakuasi KA Barang.
Menurut Kris, posisi kereta api barang yang anjlok dengan kondisi 19 as roda keluar dari rel atau 6 dari 30 gerbong KA anjlok. Pihaknya menjelaskan, kejadian ini tidak membuat perjalanan kereta api penumpang mengalami keterlambatan.
“Sampai saat ini perjalanan kereta api penumpang tidak mengalami keterlambatan. Hanya kereta api barang yang mengalami keterlambatan, seperti di St Sedadi, KA barang menunggu karena ada kereta api yang akan lewat. Petak jalan antara Stasiun Karangjati-Sedadi sementara satu jalur sehingga harus bergantian,” jelas Kris.
Ditambahkan juga, setelah mengetahui adanya kejadian di salah satu jalur, pihak PT KAI melakukan operasi lain. Yakni dengan menggunakan satu jalur.
“Kebetulan satu jalur dulu, arah ke Surabaya tidak terhalang, jadi bisa dipergunakan untuk perjalanan kereta api lainnya,” jelas Kris.
Kris memaparkan, penyebab anjloknya kereta api ini masih dalam pengusutan mengingat setahun silam pernah terjadi insiden yang sama di lokasi tersebut. Dua KA yakni KA crane dan KA penolong dari Solo dan Semarang didatangkan untuk membantu proses evakuasi KA barang tersebut.
“Penyebab masih dalam pengusutan mengingat yang lampau pernah terjadi insiden ini di kilometer yang sama. Saat ini PT KAI melakukan tindakan dengan mendatangkan kereta api crane dari Solo dan saat ini yang masih ada adalah kereta api penolong dari Semarang Poncol yang isinya peralatan untuk mengangkat dengan sistem hidrolik dan semi manual. Akan bisa terangkat semua, bisa lancar kembali selama lima jam dari pukul 12.00 WIB. Perkiraan, pukul 17.00 sudah terangkat dan bisa dilalui,” tambahnya.
Ditambahkannya, pihak PT KAI akan melakukan evaluasi lebih lanjut setelah adanya kejadian tersebut. Saat ini, pihaknya lebih memfokuskan pada proses evakuasi kereta barang yang anjlok pagi tadi.
suarabaru.id/Hana Eswe.