SEMARANG – Revolusi industri 4.0 telah di depan mata, kesempatan dan peluang baru terbuka luas bagi siapapun, khususnya para anak-anak muda. Tak lagi hanya mengandalkan uang sebagai hal utama, tetapi dari imajinasi semuanya bisa menjadi mungkin.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Budiman Sudjatmiko, Ketua Inovator 4.0 dan juga anggota DPR RI dari fraksi PDIP, dalam acara Big Question : Society and The City 4.0 di rumah dinas Wali Kota Semarang, Selasa (30/7/2019) sore.
“Di revolusi industri 4.0 semua orang belajar dari nol lagi, karena orang-orang kaya dan pintar model lama belum tentu mampu beradaptasi dengan perubahan. Sekarang zaman berubah, teknologi berubah, orangnya pun juga harus ikut berubah,” katanya.
Oleh karena itu, Budiman menambahkan, dengan revolusi industri 4.0 ini harusnya banyak anak muda tergerak untuk berpartisipasi membangun indonesia. Pemanfaatan perkembangan teknologi harus digunakan semaksimal mungkin, karena kini teknologi sudah merambah ke semua sektor kehidupan.
“Sekarang ini zamannya data, itu yang harus dipelajari dan dipahami, kita harus menggunakan teknologi yang berkembang. Kita jangan sampai diperbudak teknologi, kitalah yang seharusnya memanfaatkan teknologi,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, Kota Semarang sudah sejak jauh-jauh hari menyiapkan diri untuk menghadapi revolusi industri 4.0, yaitu dengan menggeser fokus kegiatan ekonomi Kota Semarang ke arah perdangangan dan jasa, khususnya pariwisata.
“Hospitality industry termasuk didalamnya tourism industry, tidak dapat digantikan oleh robot karena modalnya adalah keramah-tamahan. Untuk itulah industri ini dibangun di Kota Semarang, untuk memberikan peluang baru yang lebih besar,” katanya. (suarabaru.id)
