UNGARAN – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Kabinet Kerja, Imam Nahrawi mengaku kedatangannya di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang karena ‘kengototan’ sahabatnya yang ingin membangun fasilitas olahraga di daerah kelahiran, Rabu (17/7).
Ia berharap besar, ke depan Lapangan Sepak Bola Nahdlatul Ulama (NU) dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat tidak hanya olahraga. Hal ini diungkap Imam Nahrawi di tengah peresmian Lapangan Sepak Bola Nahdlatul Ulama (NU), Rabu (17/7).
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha, petinggi NU Kabupaten Semarang serta sejumlah tamu undangan. Ia menilai keberadaan Tribun dan Lapangan Sepakbola NU di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang sebagai ‘kawah candra dimuka’ lahirnya bibit atlet.
“Setelah ini (peresmian), masyarakat Wonokerto dan Bancak umumnya menjadikan Lapangan ini pusat kegiatan bukan hanya olahraga, tapi juga kegiatan masyarakat. Setidaknya ini menjawab apa yang ditanyakan oleh Amin Rifa’i sahabat saya yang ngotot dibangun lapangan sepak bola,” ungkap Imam Nahrawi.
Kawah Candradimuka
Adanya Lapangan NU, kedepan dapat digunakan kegiatan SD, SMP, Madrasah sebagai pusat dan praktik hafalan Quran. “Praktik hafalan Quran sambil lari. Anggap saja sebagai tawaf,” ujarnya berseloroh.
Keberadaan Lapangan Sepakbola NU dinilainya sangat bagus. Selain wadah kegiatan olahraga sekaligus sebagai kawah candra dimuka, lahir bibit unggul. “Silakan dipergunakan. Main bola dan kita buat balap sepeda, apa saja bisa. Kata sahabat saya, setelah ini akan dibangun kolam renang. Kalau perlu pindah sekalian pendapa bupati di sini,” tuturnya.
Adanya fasilitas masyarakat seperti diwujudkan Kecamatan Bancak, akan membawa nama harum wilayah itu. “Setiap desa punya seperi ini, punya potensi membawa nama harus daerah asal. Ini sangat menginspirasi yang lain,” tandasnya.
Sementara, Wakil Bupati Ngesti Nugraha dalam kesempatan itu berharap, adanya Lapangan NU dapat mencetak bibit atlet baru. “Dengan keberadaan lapangan NU ini, harus dijaga dengan baik. Sekaligus dapat mencetak bibit di dunia pesepakbolaan,” imbuhnya.
Terpisah, mantan anggota DPRD Kabupaten Semarang yang juga kawan baik sang Kemenpora, Amin Rifa’i menyebut motivasi dirinya menggandeng Imam Narawi meresmikan lapangan sepak bola di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang menularkan semangat yang sama kepada pegiat olahraga.
“Peresmian di kampung, motivasinya paling tidak dari peresmian ini memberikan semangat dan menularkan kepada yang lain untuk melakukan hal yang sama,” ungkap Amin.
Paling tidak, ujarnya, di Kabupaten Semarang tergerak melakukan hal yang sama. “Artinya, secara umum pegiat olahraga dapat memanfaatkan momen ini untuk mencari bibit serta mengembangkan di kampung tidak hanya di kota,” paparnya.
Ia menilai, jika semua olahraga bisa dibudayakan, akan sangat baik. Sepak bola bagian dari budaya. Budaya dan olahraga, kalah sudah bisa disingkronkan sangat baik.
“Tujuan akhir dari momen ini, agar turnamen di Kabupaten Semarang berkembang dan tidak hanya mandeg pada peresmian,” tegasnya.
Suara baru.id/Erna