blank
Warga tampak berbaur bersama dalam kenduri rakyat yang digelar Polres Wonosobo di Alun-alun setempat dalam rangka merayakan puncak acara HUT ke-73 Bhayangkara. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Dalam rangka merayakan puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Bhayangkara, jajaran Polres Wonosobo melakukan kenduri bersama rakyat di Alun-Alun Wonosobo, Rabu (10/7) pagi. Kenduri dilakukan secara lesehan di atas reremputan.

Nasi urap yang dipadu dengan oseng-oseng cabe bercampur tempe dengan lauk tahu bacem dijejer memanjang di atas daun pisang, yang di bawahnya dilapisi karpet merah, disanding bareng oleh anggota Polri bersama tokoh masyarakat, ulama dan warga biasa.

Tampak pula dalam deretan kenduri Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli SE, Ketua DPRD H Afif Nurhidayat S Ag, jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Wonosobo, pimpinan ormas dan organisasi kepemudaan.

Sebelum kenduri bersama dimulai, Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK memotong tumpeng untuk serahkan kepada salah satu anggota Polri. Setelah pemotongan dan penyerahan tumpeng dilajutkan dengan memanjatkan doa yang dipimpin KH Muslim Saifudin.

Usai doa diteruskan dengan kenduri atau makan bersama-sama secara lesehan di ruang terbuka. Jajaran Forkompimda, ulama, tokoh masyarakat, pejabat di lingkungan Pemda Wonosobo dan warga biasa menikmati menu ala ndeso yang sudah disiapkan sejak pagi.

Dalam menikamati menu bersama, tampak tak ada sekat antara pejabat utama di lingkungan Polres Wonosobo, ulama, tokoh masyarakat dan pengunjung yang ikut menyantap menu nasi urab. Semua berbaur menjadi satu, sarapan secara bersama-sama.

blank
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK memberikan potongan tumpeng kepada salah satu anggota Polri. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Dari Rakyat

Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK mengatakan kenduri bersama rakyat ini digelar dalam rangka berbagi kebahagiaan bersama masyarakat. Karena pada dasarnya polisi berasal dari rakyat dan bekerja untuk kepentingan masyarakat.

Perayaan HUT Bhayangkara yang ke-73, disebutkan Abdul Waras, sengaja didesain lain dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan berbagai pihak yang mendukung peringatan HUT Bhayangkara.

“Saya menginginkan antara polisi dan rakyat bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Tidak ada yang merasa lebih hebat, tidak ada yang lebih senior dan superior. Semua anggota Polri diharapkan selalu dekat dengan rakyat,” katanya.

Dikatakan Kapolres, tidak ada yang perlu disombongkan bagi seorang anggota Polri. Karena, pada hakekatnya, antara aparat polisian dan masyarakat itu sama di hadapan Allah SWT.

Polisi dan masyarakat itu punya posisi yang sama. Karena itu, aparat keamanan juga harus bekerjama dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya. Bila antara jajaran Polri dan masyarakat saling mendukung, maka situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat akan mudah terwujud.

Sebelumnya, Kapolres AKBP Abdul Waras SIK dalam membacakan amanat Presiden RI juga menyampaikan sinergitas antara Polri, TNI  dan masyarakat dalam mengamankan Pemilu 2019 sudah berjalan baik.

“Demikian pula dalam mengamankan agenda berskala nasional seperti, Asian GGames, Asian Para Games dan IMF 2018-2019, Polri dan TNI selalu berada di garda terdepan, sehingga acara tersebut bisa berjalan aman dan sukses tanpa gangguan yang berarti,” katanya.

Namun demikian, aparat keamanan juga harus tetap berkerjasama dengan masyarakat untuk menghadapi tantangan ke depan yang lebih berat lagi. Karena dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, masalah muncul juga lebih cepat.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka