KEBUMEN – Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kebumen dan Puskesmas Kembaran, Jumat (5/7) pagi melakukan fogging atau pengasapan di RT 04 dan RT 03 RW 01 Desa Kawedusan, Kecamatan Kebumen, setelah ditemukan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang menimpa sejumlah warga.
Pengasapan dilakukan petugas Dinkes didampingi Perangkat Desa Kawedusan itu dilakukan sejak pukul 07.00. Dikonsentrasikan di lingkungan rumah warga yang terindikasi terkena DBD. Selanjutnya petugas Dinkes Kebumen dan Puskesmas Kebumen I (Puskesmas Kembaran) berkeliling dalam radius sekitar 100 meter. Petugas menyempotkan asap ke dalam rumah dan pekarangan penduduk. Termasuk ke ruang kelas MI Nurul Islam dan pekarangan di sekitarnya.
Ketua RT 04 RW 01, Munawir AMd mengakui, sejak beberapa hari belakangan ini warganya ada yang menderita DBD. Gejalanya demam tinggi dan lemas. Bahkan ada seorang anak laki-laki usia SMP yang terpaksa dirujuk ke RS Margono Soekarjo Purwokerto setelah dinyatakan trombositnya menurun drastis dan kondisinya makin lemah. Namun anak tersebut kini sudah pulang dan dinyatakan sehat.
Sebelumnya diketahui di rumah salah satu warga ada seorang ibu dan anak yang masih balita terserang DBD. Bahkan serangan DBD itu menimpa sejumlah ibu dan wanita serta anak usia sekolah di lingkungan RT 04 dan mereka harus dirawat inap di rumah sakit.
Warga menuturkan, di lingkungan RT 04 dan RT 03 RW 01 Desa Kawedusan dilalui saluran irigasi. Saluran dari Waduk Wadaslintang melalui pekarangan warga dan tepi jalan desa sebelum masuk areal sawah. Tiap awal tanam di musim kemarau saluran tersebut justru dialirkan sehingga airnya tergolong mengalir lancar. Sedangkan di sebelah selatan juga ada saluran parit dari arah kota Kebumen melalui permukiman penduduk dan melewati depan SDN 1 Kawedusan.
Perlu Gerakan PSN
Kepala Dinkes Kabupaten Kebumen dr Hj Y Rini Kristiani MKes dalam surat kepada Kepala Desa Kawedusan meminta agar warga mempersiapkan diri selama pengasapan. Pihaknya menerima laporan dari RS Permata Medika ada seorang ibu berusia 52 tahun menderita DBD. Dimungkinkan terjadi indikasi penularan sehingga perlu dilakukan pengasapan. Guna mencegah penyebaran DBD lebih luas, pihaknya akan melakukan fogging dua kali. Pertama Jumat (5/7) untuk siklus I dan dijadwalkan lagi 11/7 untuk siklus 2.
Rini menyatakan, kepada warga yang menjadi sasaran penanggulangan DBD, selama pengasapan hendaknya rumah dikosongkan. Makanan, minuman dan peralatan rumah tangga agar ditutup dan binatang dikeluarkan dari rumah. Semua pintu dan jendela supaya ditutup, kecuali satu pintu depan untuk keluar masuk petugas. Setelah pengasapan selesai, 30 menit kemudian penghuni rumah baru boleh masuk.
Kepala Dinkes pun mengimbau setelah kegiatan pengasapan siklus I dan sebelum fogging siklus 2, warga masyarakat hendaknya melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak guna mengoptimalkan penanggulangan dan memutus mata rantai penularan kasus. Selanjutnya Dinkes meminta kepada masyarakat melakukan PSN secara rutin seminggu sekali guna mencegah penularan DBD.
Sementara itu warga RT 04 RW 01 Desa Kawedusan merespons imbauan Dinkes secara spontan melakukan bersih-bersih di pekarangan, di dalam rumah dan di lingkungan desa. Menurut tokoh masyarakat H Romelan SAg, sebaiknya pola hidup bersih dibiasakan di tiap anggota keluarga. Setiap saat hendaknya dibiasakan cuci tangan guna menghindari penyebaran kuman dan penyakit. Pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan perlu diterapkan di setiap keluarga guna mencegah berbagai penyakit. Apalagi saat ini kemarau panjang dan cuaca dingin sehingga bila kondisi tubuh tidak fit rawan berbagai penyakit.
Suarabaru.id/Komper Wardopo