KUDUS – Dalam membangun Kudus, bupati Kudus H.M. Tamzil mempunyai misi dan sembilan program unggulan. Semua hal itu, tidak lain untuk menjadikan Kudus lebih modern, cerdas, religius, dan sejahtera. Paparan terkait arah kepemimpinan Kudus lima tahun mendatang disampaikan bupati saat memberikan materi kepada 74 peserta diklat CPNS golongan 2 dan 3 di Balai Pelatihan Sonyawarih, Jumat (5/7).
Salah satu program yang telah berjalan adalah TKGS (Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta) sebesar satu juta rupiah. Saat ditanya bupati, beberapa peserta diklat pun pernah merasakan TKGS saat menjadi guru Guru Tidak Tetap (GTT).
Termasuk Andriani yang dulu 11 tahun menjadi GTT di SD 1 Mejobo. Dirinya merasa senang karena pemerintah kabupaten Kudus memperhatikan guru swasta. “Biasanya guru GTT diberi insentif 250 ribu rupiah. Alhamdulillah saat kepemimpinan bapak bupati kami mendapatkan tunjangan sebesar satu juta rupiah. Terima kasih, pak Bupati,” ujarnya.
Begitu pula Sofyan Abidin yang pernah menjadi guru di SD Birrul Walidain. Dirinya bersyukur karena pemkab Kudus telah memperhatikan nasib guru swasta. “Terima kasih pak bupati atas perhatiannya kepada kami yang pernah menjadi guru swasta sehingga kami mendapatkan gaji yang jumlahnya luar biasa dari sebelumnya,” ucapnya.
H.M. Tamzil mengajak para CPNS membantu mewujudkan visi dan misi kepemimpinan Tamzil-Hartopo. Salah satu caranya adalah dengan menjadi PNS yang profesional. Pengertian profesional mencakup segala hal, profesional dalam melayani, disiplin, dan dapat beradaptasi menghadapi perubahan zaman.
“CPNS harus dapat profesional dalam melayani masyarakat dan mendidik murid murid. Kemudian mampu untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi perkembangan zaman,” ucapnya.
Selain itu, bupati juga berpesan kepada peserta pendidikan dan pelatihan agar terus belajar dan menularkan ilmunya kepada masyarakat. Pun harus banyak membaca kreatif, inovatif, dan cinta tanah air.
“Kalian harus banyak belajar dan mengamalkan ilmunya kepada masyarakat. Utamanya bagi pendidik agar terus memperbanyak literasi. Semoga kalian semua menjadi PNS yang profesional, cerdas, dan dihormati,” tuturnya yang diamini para peserta.
Sementara itu, Plt Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Catur Widiyatno menyampaikan terdapat 74 peserta yang mengikuti diklat. Pihaknya juga mengapresiasi kehadiran bupati dan menyampaikan agar bupati Kudus dapat menjadi pemateri pada pendidikan dan pelatihan CPNS periode mendatang.
“Terdapat 74 orang terdiri dari 54 perempuan dan 20 laki-laki. Mereka diklasifikasikan menjadi 65 peserta pendidik, 7 peserta tenaga keshatan, 2 orang tenaga teknis. Kami berharap bapak bupati dapat menjadi pemateri pada pelatihan mendatang,” ujarnya.(SuaraBaru.id)