GROBOGAN – Di wilayah Kabupaten Grobogan terdapat beberapa komunitas yang berkaitan dengan dunia otomotif. Namun, komunitas ini berbeda dengan komunitas lainnya. Yakni komunitas Idaman.
Idaman merupakan akronim dari Ikatan Driver Ambulan. Dalam komunitas ini, sebanyak 80 sopir ambulan dari berbagai rumah sakit negeri maupun swasta, puskesmas serta beberapa klinik yang ada di Kabupaten Grobogan.
Tri Handoko, ketua Idaman menuturkan adanya komunitas ini bertujuan sebagai forum komunitas otomotif di Grobogan. Khususnya membantu percepatan informasi terutama untuk kegiatan PSC (Public Service Center) 119 yang ada di Kabupaten Grobogan.
“Harapannya, kami sebagai komunitas yang bergaung pada sisi kemanusiaan ini bisa menjadi pemersatu dan pelopor komunitas. Baik komunitas otomotif maupun komunitas relawan pendampingan ambulan di Kabupaten Grobogan pada khususnya dan untuk wilayah luar kota pada umumnya,” ujar Handoko, sapaan akrab Tri Handoko saat ditemui suarabaru.id, Kamis (27/6).
Handoko menjelaskan, komunitas ini sudah berjalan hampir dua tahun. Pihaknya tidak menyangka, meski baru seumur jagung tetapi komunitas tersebut menjadi percontohan di empat kabupaten.
“Kegiatan Idaman sebagai percontohan di empat kabupaten. Saat ini yang sudah jalan di wilayah Solo dan Blora. Untuk Blora baru on process. Mereka selalu minta bantuan kita agar mau sharing mengenai bagaimana menjadi komunitas Idaman ini, kiat-kiatnya apa, visi misinya seperti apa dan bagaimana proposal AD/ART-nya. Semua kita paparkan kepada mereka agar termotivasi membuat komunitasnya menjadi kuat,” tambah penggemar minuman STMJ tersebut.
Menjelang usianya yang kedua tahun pada 14 Juli 2019 nanti, komunitas ini baru saja diundang oleh Persatuan Driver Ambulan Solo Raya. Handoko menambahkan, persatuan driver ambulan di Solo Raya tersebut belum bekerja sama dengan pihak PSC dan saat ini mereka terbentuk sementara mengikuti kegiatan Idaman Grobogan ini.
Handoko menegaskan sebagai komunitas yang membawa misi untuk kemanusiaan, para anggota Idaman berkomitmen untuk melakukan pelayanan dengan tagline berbuat tanpa berharap. Kedua, para anggota tergabung mengumpulkan informasi dari persatuan ambulan nasional apabila ada kebutuhan emergency untuk masyarakat Kabupaten Grobogan.
“Saat ini kita baru melegalitaskan komunitas kami ke Kemenkumham dan sedang dalam proses pengajuan, semoga kedepannya diberikan kelancaran dan bisa terus mengabdi untuk kemanusiaan,” pungkas Handoko.
suarabaru.id/Hana Eswe.