UNGARAN – Penyidik Satlantas Polres Semarang sementara menduga sopir minibus Toyota Avanza yang terlibat kecelakaan dengan bus Rosalia Indah, sebagai tersangka tunggal.
Hal ini diungkap Kasatlantas Polres Semarang, AKP Sandhi W saat dilakukan tinjauan langsung tim Korlantas Mabes Polri yang dipimpin Kasubditlaka Korlamtas, Kombes Agus Suryo Nugroho, di Mapolsek Tengaran, Senin (24/6) petang.
Sandhi menuturkan bahwa tersangka pada peristiwa kecelakaan di jalan raya Boyolali – Salatiga, tepatnya di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ini menewaskan 7 korban meninggal diduga sementara adalah sopir mobil Avanza nopol B 157 NIK, Imam Sholudin (44).
“Tersangka dalam peristiwa ini diduga adalah almarhum Imam Sholahudin pengemudi mobil Avanza,” tandas AKP Sandhi W saat paparan di depan
Sementara Tim Korlantas Mabes Polri mengecek lokasi kecelakaan dipimpin Kasubditlaka Korlamtas, Kombes Agus Suryo Nugroho, Senin petang juga melibatkan Traffic Accident Analisys (TAA). Keberadaan TAA ini, ujarnya, untuk melakukan analisis kejadian ini.
Sebagaimana diketahui kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya Salatiga-Boyolali, tepatnya di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (23/6) pagi mengakibatkan 6 orang penumpang minibus Toyota Avanza tewas di lokasi kejadian.
Selang, beberapa jam kemudian satu korban yang sempat dirawat intensif di RSUD Salatiga karena mengalami luka cukup parah pun meninggal dunia di ruang ICU.
Hingga Senin (24/6) petang, seorang masih dirawat di ICU RSUD Salatiga atas nama Muhammad Nuruddin (17). Dokter jaga ICU RSUD Kota Salatiga, dr Endang Sri Artari mengatakan kondisi korban yang menjadi perawatan masih dibantu oksigen.
Keterangan yang dihimpun, Minggu (23/6) menyebutkan mobil Avanza nopol B 157 NIK yang dikemudikan Imam Sholuhudin (44) warga Warungjati Timur II/59 RT 06 RW 04 Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan melaju dari arah Boyolali menuju Salatiga. Sampai di lokasi kejadian di Dusun Ngentak melaju bus Rosalia Indah. Karena jarak terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan.
SuaraBaru.id/Erna