KUDUS – Media dan pemerintah harus saling melengkapi satu sama lain. Ibarat manusia, pemerintah tanpa media seperti manusia lumpuh yang dapat melihat tapi tak dapat berjalan.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Kudus H.M. Tamzil dalam silaturahmi dan buka puasa bersama wartawan di pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (29/5) sore.
H.M. Tamzil meminta media agar menjadi pengingat untuk pemkab terkait permalasahan yang dihadapi masyarakat. Namun, konfirmasi kepada pemkab harus terus dilakukan agar pemberitaan selalu berimbang.
“Silakan para awak media mengingatkan kami apabila ada permasalahan yang dihadapi masyarakat Kudus. Kalau ada kritik silakan disampaikan saja. Tapi ya konfirmasi dulu ke kami benar atau salah agar beritanya berimbang,” ujarnya.
Media dan pemerintah harus sama – sama berjuang dalam membangun Kudus. Maka dari itu, selain menjadi pengingat pemerintah, media juga harus ikut menangkal hoax. Selama ini, H.M. Tamzil percaya media massa di Kudus jauh dari berita hoax.
“Keberadaan media sangat penting untuk pemerintah, maka dari itu jangan sampai media ikut menyebarkan berita hoax. Saya yakin pemberitaan media massa di Kudus itu berdasarkan fakta. Oleh karena itu kami mohon bantuan media ikut menangkal hoax yang tersebar lewat sosial media,” ungkapnya.
H.M. Tamzil juga memaparkan rencana pembangunan media center yang akan dibangun di depan gedung Setda (Sekretarian Daerah) barat.
Gedung yang rencananya akan di bawah naungan Dinas Kominfo tersebut dapat digunakan wartawan untuk berkumpul selain di gedung PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).
“Kami akan membangun media center di depan gedung Setda barat. Arsitektur gedungnya akan menggunakan gaya zaman dahulu namun kami beri fasilitas lengkap.
Gedung tersebut akan berisi media center yang menjadi pusat berita pemerintah untuk teman-teman media dan command center, semuanya berada di bawah naungan Dinas Kominfo. Nanti wartawan bisa nongkrong di sana,” jelasnya.
Selain media, pemerintah juga berhak untuk membuat berita terkait program-program pemkab. Berita tersebut menjadi kewenangan Dinas Kominfo.
Menurut H.M. Tamzil, tinggal bagaimana Dinas Kominfo akan mengembangkan dinamika di lapangan. Pemerintah akan selalu siap mendukung program Dinas Kominfo yang tujuannya untuk Kudus lebih baik.
“Dinas Kominfo adalah dinas yang besar, tergantung bagaimana dinas mengembangkan dinamika di lapangan. Saya akan mendukung kegiatan Dinas Kominfo yang tujuannya menjadikan Kudus lebih baik,” tuturnya.
Pemerintah juga terus berupaya melayani masyarakat dengan maksimal. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyiapkan aplikasi khusus pengaduan masyarakat terkait fasilitas umum dan pelayanan publik.
Cakupan aplikasi tersebut lebih besar daripada akun Lapor Tamzil karena informasi tak hanya didapat dari pengaduan masyarakat, namun informasi juga didapatkan dari opini orang luar Kudus yang berkunjung ke Kudus, dan dari CCTV.
“Kami sedang menyiapkan aplikasi yang memungkinkan kami melihat realisasi pelayanan publik lebih luas dibanding akun Lapor Tamzil. Selama ini keberadaan akun Lapor Tamzil sudah sangat bagus namun masih sederhana.”
“Aplikasi tersebut dapat menganalisis berapa aduan yang masuk dan dinas mana yang langsung menanggapi aduan dengan baik. Untuk itulah kami sedang memperbaiki beberapa hal, salah satunya upgrade kualitas CCTV di Kudus agar dapat mendeteksi wajah dan plat nomor kendaraan. Semoga nanti di perubahan anggaran terealisasi,” harapnya. (SuaraBaru.id)