SEMARANG- Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Unissula yang terdiri dari dosen dan mahasiswa mengadakan pengabdian masyarakat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembangarum 4 yang dimulai dari 11 April 2019 dan saat ini program terus berjalan.
Ketua tim Ns Nopi Nur Khasanah MKep SpKep An menyatakan pengabdian mendapatkan support dari Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kembangarum 4. Tim PKM terdiri dari dua dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), satu dosen Fakultas Agama Islam (FAI), dan dua Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan FIK Unissula.
Lebih lanjut Nopi menyatakan kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus yang tercatat di bank data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merupakan contoh nyata perlunya intervensi terkait perlindungan anak di berbagai sektor. Bank Data KPAI menunjukkan kasus anak sebagai pelaku maupun sebagai korban kekerasan seksual jumlahnya sangat tinggi dibandingkan sebagai korban/pelaku kekerasan fisik dan psikis.
“Saya dan tim optimis, kegiatan PKM ini mampu menghambat meningkatnya angka kekerasan seksual karena penggunaan metode peer counselor yang kami terapkan telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa metode ini cukup efektif diberikan pada anak usia sekolah. Selain itu, kami melakukan bimbingan psikososial yang komprehensif, yang tidak hanya diberikan pada siswa namun juga pada wali siswa”.
Kegiatan perdana yang dilakukan oleh tim adalah pendirian kelompok pendukung anti kekerasan seksual anak (KP-AKSA). Hal itu merupakan titik awal untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan. pendirian KP-AKSA ini didalamnya ada muatan edukasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat yang disampaikan oleh Ns Herry Susanto MAN edukasi terkait bahaya pornografi melalui media audiovisual oleh Ns Nopi Nur Khasanah MKep SpKepAn dan tak kalah menarik diakhiri dengan motivasi spiritual oleh Samsudin SAg MAg.
“Pendekatan yang kami lakukan melalui motivasi spiritual telah membuat anak menyadari perannya sebagai seorang anak, sebagai seorang siswa/siswi, dan sebagai generasi penerus bangsa. Namun, kegiatan-kegiatan selanjutnya tetap harus dikawal agar anak terhindar dari bahaya kekerasan seksual” Ujar Samsudin yang juga merupakan Ketua Komite Syariah Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan juga aktif sebagai Ketua Forbrain (Forum Bina Rohani Islam Nasional).
Tim PKM berharap anak-anak yang masuk dalam KP-AKSA mampu menjadi peer counselor terutama di lingkungan sekolahnya; sehingga perkembangan fisik maupun psikososial anak dapat tercapai secara optimal.