blank
Intensitas hujan yang masih cukup banyak  dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan, tanaman bawang putih  yang  ada di lereng Gunung Sumbing di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung rusak. Foto : Suarabaru. id/ Yon

TEMANGGUNG- Intensitas hujan yang masih cukup banyak  dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan, tanaman bawang putih  yang  ada di lereng Gunung Sumbing di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung rusak.

“Hujan yang terjadi hampir setiap hari dari pagi hingga malam hari, menyebabkan tanaman bawang putih yang dalam masa pembuahan mengalami busuk batang,” kata salah satu petani bawang putih di Desa Petarangan, Wakiman.

Wakiman mengatakan, hujan yang cukup deras tersebut juga menyebabkan tanaman bawang putih yang siap panen , yakni telah memasuki sudah lebih dari 80 hari menjadi ambruk terkena angin. Setelah ambruk,  batang bawang putih patah kemudian membusuk sehingga bawang putih yang siap panen kualitasnya menjadi buruk.

Menurutnya, selain itu, tanaman bawang putih  yang mengalami busuk batang dan akar tersebut menyebabkan  buahnya  tidak berkembang maksimal. Ia mengaku, para petani di lereng Gunung Sumbing tersebut  telah melakukan pencegahan dengan penyemprotan, bahkan dalam seminggu paling tidak tiga kali penyemprotan.

Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Sampai saat ini belum ada obatnya, sehingga banyak tanaman bawang putih yang menguning kemudian mati sebelum memasuki masa panen,“ ujarnya.

Wakiman menambahkan, atas kejadian tersebut para petani bawang putih mengalami kerugian yang cukup besar, yakni mencapai puluhan juta rupiah. Karena, biaya tanam bawang putih cukup mahal.Kerugian yang ditanggung petani semakin banyak, karena saat ini harga jual bawang putih juga turun.

“Harga bawang putih basah Rp 9.000 hingga Rp10.000 per kilogram. Pada panen 2018 lalu harganya mencapai Rp20 ribu per kilogram,” katanya.

Wakiman mengatakan,  cuaca ekstrem  yang melanda lahan pertanian bawang putih  yang ada di ketinggian lebih dari 1.600 meter di atas permukaan laut tersebut, menyebabkan sebagian besar tanaman bawang putih mengalami kerusakan.

Atas kerusakan tanaman bawang putih tersebut, par petani di lereng Gunung Sumbing memperkirakan  produksi bawang  putih pada tahun 2019 ini ,mengalami  penurunan  antara 40 hingga 50 persen dibandingkan dengan pada 2018 lalu.

“Pada musim panen tahun 2018 kemarin, satu hektare tanaman bawang putih bisa menghasilkan antara 900 hingga 1.000 kilogram. Namun, tahun ini dalam satu hektare tanaman bawang putih paling banyak hanya memproduksi 500 hingga 600 kilogram dan kualitasnya tidak sebagus pada 2018, “ujarnya.

Suarabaru. id/ Yon

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini