GROBOGAN- Curah hujan yang tinggi ditambah tumpukan sampah serta tingginya sedimentasi sungai menyebabkan banjir di delapan desa. Kedelapan desa tersebut yakni Desa Mojoagung dan Desa Termas (Kecamatan Karangrayung), Desa Kemiri (Kecamatan Gubug), serta Desa Tinanding, Manggarwetan, Manggar Mas, Pahesan dan Watutunggal (Kecamatan Godong.
Dari informasi yang didapatkan, hujan deras mengguyur wilayah barat Kabupaten Grobogan sejak pukul 12.00-15.00 WIB. Kondisi tersebut juga diperparah dengan penyumbatan beberapa saluran air akibat tumpukan sampah.
Selain sampah, tingginya sedimentasi di beberapa sungai yang melintasi desa-desa tersebut membuat air meluap dan memasuki pemukiman warga. Sekitar 200 rumah warga dilaporkan terendam air dengan kedalaman 15-50 cm.
Camat Karangrayung, Hardimin mengatakan, banjir di wilayah Kecamatan Karangrayung diakibatkan tingginya sedimentasi Sungai Jajar dan Sungai Teleng. Pihaknya juga sudah pernah melakukan permohonan ke Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Semarang untuk menindaklanjuti.
“Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan untuk pengerukan sungai itu. Mereka juga sudah menindaklanjuti dengan turun ke lapangan. Tetapi, sampai saat ini belum dilakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Jajar dan Sungai Teleng,” katanya, Rabu (20/3).
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, banjir sudah berangsur surut sejak pukul 23.00 WIB. Bersama dengan Muspika setempat, pihaknya melakukan pembersihan sampah yang menyumbat saluran air.
“Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi pengurangan sedimentasi sungai-sungai dan saluran air. Kami berharap, instansi terkait yang mempunyai kewenangan itu segera menindaklanjutinya,” ujar Endang, sapaan akrabnya.
Ketua DPRD Agus Siswanto dalam sambutannya pada pembukaan Musrenbang Kabupaten Grobogan 2019 meminta kepada instansi terkait untuk melakukan penanganan terhadap para korban banjir.”Dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di beberapa desa. Khususnya di Kecamatan Gubug. Mohon segera ditangani karena berdampak pada masyarakat,” katanya.
suarabaru.id/ Hana Eswe