blank
Anggota Polres dan petugas RSUD Soetjonegoro Wonosobo menunjukan baju mayat tanpa identitas yang ditemukan di puncak Gunung Sumbing, Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Setelah berupaya keras selama lebih dari 10 jam, akhirnya mayat yang sebagian tinggal tulang belulang dan tak beridentitas, berhasil ditemukan di petak 23-1 RA turut RPH Anggrunggondok, di samping puncak Rajawali Gunung Sumbing Wonosobo, Senin (11/3), malam.

Evakuasi tersebut melibatkan tim SAR gabungan dari STICKPALA (Basecamp Garung Kalikajar), Symphony (Basecamp Kaliangkrik Magelang), East Route (Basecamp BanaranTemanggung), SARDA Jateng, Polsek Kalikajar dan Warga Desa Butuh Kecamatan Kalikajar, Wonosobo.

Kapolsek Kalikajar Iptu Budi Rustanto yang memimpin proses evakuasi mengungkapkan, korban ditemukan sekitar pukul 14.00 Wib oleh tim gabungan. “Sebelumnya, tim melakukan penyisiran terlebih dahulu di sekitar 3 puncak yang ada di Gunung Sumbing. Sempat terkendala cuaca buruk, akhirnya korban berhasil ditemukan dan dievakuasi,” katanya.

Saat hendak dievakuasi, lanjut Kapolsek, kondisi korban sudah cukup mengenaskan. Bagian kepala sudah tinggal tengkorak dan bagian tubuh lain sudah membusuk hingga tinggal tulang. Saat itu, korban hanya menggunakan kaos tanpa lengan dan sarung. Sementara jaket dan pakaian lain berserakan di sekitar korban.

“Sekitar pukul 19.00 WIB korban sudah berhasil dibawa ke basecamp Garung Kalikajar. Guna dilakukan outopsi korban langsung dibawa ke RSUD Soetjonegoro Wonosobo untuk pemeriksaan pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.

Disebutkan, saat dilakukan pemeriksaan di RSUD, diketahui ciri korban antara lain tinggi badan sekitar 160 cm dan berambut gimbal. Jenis kelamin, sempat disebutkan laki-laki, namun korban menggunakan pakaian rok dan tidak menggunakan pakaian dalam.

“Dari pihak RSUD sendiri belum bisa memastikan jenis kelamin korban laki-laki atau perempuan karena kondisi maupun ciri-ciri yang sudah rusak. Untuk waktu kematiannya sendiri, diperkirakan sudah lebih dari sebulan,” terang Kapolsek Kalikajar.

Ciri yang paling jelas, tegasnya, hanya di sekitar korban ditemukan jaket sebuah dealer sepeda motor warna abu-abu hitam. Jika ada warga yang pernah melihat orang menggunakan jaket seperti itu, bisa melapor kepada pihak Polsek Kalikajar atau Polres Wonosobo.

Sementara itu, menurut pegiat Basecamp Garung, Iwan, dari hasil temuan barang, korban dimungkinkan bukan merupakan pendaki tapi warga biasa karena tidak didapati perbekalan atau perlengkapan khusus layaknya seorang pendaki.

“Tidak ditemukannya barang logistik pendaki di sekitar tubuh korban, baik itu tas maupun lain-lain, ditambah lokasi tersebut juga bukan merupakan jalur pendakian, maka kami duga korban bukan pendaki resmi yang naik lewat basecamp,” jelasnya.

Tanpa Identitas

Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat yang hanya tersisa tulang belulang ditemukan di puncak Gunung Sumbing Desa Butuh Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Mayat yang mengenakan kaos warna biru dan sarung warna abu-abu itu, ditemukan tanpa identitas.

Mayat tersebut ditemukan oleh salah seorang pendaki asal Tasikmalaya yang naik dari Pos Kaliangkrik  Magelang, tepatnya di bawah puncak Rajawali yang merupakan daerah tertinggi dari Gunung Sumbing.

Mendengar informasi tersebut, 25 anggota SAR gabungan dari Simfony (Basecamp Kaliangkrik Magelang) dan STICKPALA (Basecamp Garung Butuh Kalikajar Wonosobo) bergegas berangkat melaksanakan evakuasi.

Kapolsek Kalikajar Budi Rustanto yang turut memonitor proses evakuasi dari Pos 1 pendakian Gunung Sumbing lewat pos Garung membenarkan adanya informasi tersebut. “Hingga pukul 11.30, tim SAR belum bisa mencapai lokasi karena kondisi cuaca yang
buruk. Saat ini kami hanya bisa melakukan monitoring sambil menunggu selesainya proses evakuasi,” katanya.

”Identitas lengkap mayat belum bisa diketahui. Hanya saja jenis kelamin diketahui laki-laki. Jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Soetjonegoro Wonosobo dilakukan identifikasi dan pemeriksaan,” terang dia.

Kapolsek Kalikajar mengimbau kepada masyarakat yang anggota keluarganya pamit naik Gunung Sumbing namun belum kembali, agar menginformasikan ke Polsek Kalikajar atau ke Polres Wonosobo. “Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengetahui identitas korban.” (SuaraBaru.id/emhaka)