SEMARANG- Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Uji Kompetensi Jurnalis Jawa Tengah 2019 resmi dibuka oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. UKW/UKJ yang berlangsung selama dua hari, 15-16 Februari 2019 ini berlangsung di Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Tengah, Jalan Menteri Supeno Semarang.
Dalam kesempatan ini, Ganjar berpesan kepada para wartawan untuk bekerja secara jujur, sesuai fakta, ikhlas, dan pikiran jernih. “Sebab, tulisan wartawan bagi pemerintah yang membacanya merupakan makanan sehat sehari-hari kami, tetapi kadang ada racunnya juga masuk,” ujarnya..
Gubernur memang dikenal sangat peduli pada SDM wartawan. Untuk itu dia menyatakan, SDM wartawan harus dikembangkan karena sangat penting. “Kalau narasinya racun, ya karena dikompori, nanti kompornya yang tepuk tangan. Narasi yang baik harusdibuat,” katanya.
Menurut gubernur, kompetensi wartawan sangat penting, harus ada data dan fakta, kritik autokritik pun terbuka. Sekolah jurnalis pun diharapkan bisa berkembang. Cerita idealisme pun tidak semuanya diselesaikan dengan uang.
Kompetensi, baginya menjadi sangat penting. “Ketika wartawan berkompeten akan menghasilkan tulisan yang bagus. Para pembaca pun akan respek. Media pun akan menerima iklan besar dan bisa tetap hidup,” ujarnya.
Riena Rinaningrum, Kepala Dinas Kominfo Jateng menyampaikan, Uji Kompetensi Wartawan/Jurnalis untuk PWI dan IJTI secara bersamaan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Impian yang Nyata
Ketua PWI Provinsi Jateng, Amir Machmud mengatakan, kegiatan UKW/UKJ PWI dan IJTI ini merupakan impian yang menjadi kenyataan. “Kami bersama Ketua IJTI Jateng Mas Teguh beberapa kali mendesain bagaimana membuat suatu ketika PWI ini mengadakan uji kompetensi berbarengan dengan IJTI. Dan kami punya komitmen yang sama dengan Pak Ganjar mengenai pendidikan bagi para wartawan yang antara lain berupa peningkatan kapasitas yang diwujudkan melalui program Dewan Pers ini”, ujar Amir Machmud.
Uji Kompetensi Wartawan yang berlangsung selama dua hari ini terbagi untuk PWI diikuti 30 orang dalam tiga tingkatan yaitu wartawan muda diikuti 18 orang, madya enam orang, dan utama enam orang. Sedangkan untuk IJTI 25 orang.
suarabaru.id/Haresti A. Amrihani