SEMARANG – PSIS Semarang gagal mendapatkan tanda tangan gelandang eks Persis Solo, Tegar Pangestu, selepas lolos ke babak 16 besar Piala Indonesia. Padahal, Tegar sudah direkomendasikan duet asisten pelatih, Dwi Setyawan dan Widyantoro, bersama tiga pemain seleksi lain. Tegar tampil sebagai starter ketika melawan Persibat Batang dalam leg pertama dan kedua babak 32 besar bersama Heru Setiawan, Soni Setiawan, dan Dani Raharjanto. Dia digantikan Dani pada menit ke-69. Saat di Stadion Moch Sarengat, Tegar bermain selama 80 menit. Dia lalu digantikan pemain dari PSIS U-19, Eka Febri, pada paruh kedua.
”Kami menghormati keputusan Tegar yang ingin mengikuti permintaan orang tua untuk bertahan di Persis. Kami tidak menghalangi, meski dia termasuk proyeksi kami,” ungkap General Manager PSIS Wahyoe ”Liluk” Winarto. Terkait pemain lain, Liluk masih menunggu. Heru dan Soni belum datang lagi ke Semarang. Sementara masa depan Dani akan dibicarakan dalam rapat manajemen. Adapun dua pemain eks Perseru Serui, Kalvin Wopi dan Arthur Bonai, sedang pulang kampung.
Terkait kuota pemain U-23 di Liga 1, ada syarat khusus dari PT LIB. Yakni, maksimal tanggal kelahiran pemain dan harus memenuhi minimal tujuh orang yang didaftarkan di Liga seperti pada 2018. Musim lalu pemain yang bisa didaftarkan maksimal kelahiran 1 Januari 1996 hingga lebih muda dari itu, alias usia 22 tahun ke bawah. Hal ini yang membuat bek PSIS kelahiran 7 Desember 1995, Rio Saputra, tidak bisa masuk kuota U-23 dan mengisi kuota pemain senior. Liluk menyatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan regulasi yang jelas dari operator kompetisi pada Liga 1 2019. Manajemen meminta semisal ada perubahan tak lagi seperti pada 2018. (rr)