SEMARANG– Pematangan tanah seluas 22 hektar di area Msjid Agung Jawa Tengah ( MAJT ) terus dilaklukan. Lahan ini di prioritasnya untuk mendirikan Rumah Sakit Tipe C sebagai tempat pelayanan kesehatan gratis bagi pasien dhuafa. Seluruh biaya pengobatan dan perawatan hingga sembuh ditanggung Baznas.
“Kerja sama dengan Baznas sedang dirintis dan tampaknya akan lancar. Hal itu dibuktikan dengan respons Ketua Baznas Prof Dr Bambang Sudibyo yang sudah mengecek lokasi dan meminta penjelasan kepada kami,” ungkap Ketua YNWBMAS Prof Dr KH Noor Ahmad MA, kepada pers, Jumat (24/8)
Dukungan terhadap kawasan yang akan dibangun oleh Yayasan Nadzir Wakaf Banda Masjid Agung Semarang (YNWBMAS) tersebut mengalir dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Walikota Semarang Hendar Prihadi, Ketua Baznas Pusat Prof Dr Bambang Sudibyo serta kalangan perbankan syariah.
Dari cek lokasi dan paparan YNWBMAS, Ketua Baznas malah berharap rumah sakit ini cepat terwujud untuk dijadikan percontohan nasional. Mengingat, konsep rumah sakit gratis yang ditanggung Baznas, baru pertama di Indonesia. Memang sudah ada rintisan seperti ini masih sebatas klinik dan belum berbentuk rumah sakit.
Dalam rangka merealisasi YNWBMAS juga mengundang rapat bersama Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang didampingi Tim Pemkot Semarang, di MAJT, Rabu (22/8). Hadir Ketua Ketua YNWBMAS Prof Dr KH Noor Ahmad MA beserta pengurus yayasan antara lain KH Ali Mufiz MPA, KH Muhyiddin MAg dan KH Hanif Ismail. Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji Msi dan Sekretaris Baznas Jateng Drs KH Ahyani Msi juga hadir.
KH Ali Mufiz memaparkan konsep pembangunan Kawasan MAJT-MAS, seluas 22 hektare yang mewujudkan suasana Litle Mecca. Pemanfaatan area tersebut untuk bisnis seluas 11 hektare, pendidikan 5 hektare, rumah sakit tipe B seluas 4 hektare, RS Tipe C 1 hektare dan hotel 1 hektare.
Ali Mufiz berharap, Walikota Semarang mendukung, mengingat muara akhir dari kinerja YNWBMAS, akan berkontribusi bagi Kota Semarang baik dari aspek sosial, politik, ekonomi dan pendidikan. Apalagi RS Tipe C yang letaknya di Kota Semarang, akan dibangun akan dijadikan percontohan nasional.
Terhadap permohonan tersebut Walikota Hendrar Prihadi menegaskan dukungannya. Dia berterima kasih kepada para kiai dan tokoh Islam di bawah naungan YNWBMAS yang memiliki gagasan mewujudkan Islam rahmatan lil alamin.
“Pasti kami mendukung sepenuhnya dan siap membantu serta memasilitasi kebutuhan yang diperlukan yang dapat dioptimalkan Pemkot Semarang. Saya menilai ini gagasan besar yang akan membawa nama besar Kota Semarang,” tegasnya. (suarabaru.id/sl)