blank
Petugas pemadam kebakaran dibantu masyarakat Kampung Kwarasan, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang saat memadamkan api yang membakar pabrik ceripin ketela milik Agus Purnomo. Foto : Suarabaru.Id/ Yon

MAGELANG- Diduga lalai menutup keran minyak goreng ke wajan penggorengan, pabrik ceriping ketela  milik Agus Purnomo (60) warga Kampung Kwarasan, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah,Kota  Magelang ludes terbakar, Rabu (20/11).
Peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.10 WIB  tersebut bermula, ketika para karyawan pabrik ceriping tersebut hendak istirahat siang. “Saat kejadian seluruh karyawan sudah keluar dari dalam pabrik untuk istirahat siang,” kata pemilik usaha , Agus Purnomo.

Ia menduga, kebakaran pabrik ceriping ketela yang dirintis sejak tahun 1997 silam tersebut, diduga salah seorang karyawannya  yang lalai menutup keran minyak goreng ke penggorengan. Sehingga, minyak yang ada di dalam wajan penggorengan tumpah ke tungku.

Menurutnya, sebenarnya api di tungku pembakaran tersebut sudah padam sebelum para karyawannya istirahat. Tetapi, tungku tersebut masih panas, dan terkena tumpahan minyak  goreng sehingga menimbulkan nyala api.

Ia menambahkan, setelah  dirinya melihat ada  kobaran api dari salah satu dari tiga tungku yang ada, bersama dengan dua orang karyawannya mencoba memadamkan dengan peralatan seadanya, seperti pasir, karung goni yang dibasahi serta alat pemadam api ringan (apar) yang ada.

Namun, upaya tersebut sia-sia , karena api sudah membakar kayu penyangga (reng dan usuk) atap pabrik tersebut, sehingga kebakaran tidak terelakkan lagi. “Sebenarnya api yang ada di bawah sudah dapat diatasi. Tetapi, api juga telah membakar bagian atap bangunan,” katanya.

Api cepat membesar, karena di dalam pabrik ceripin ketela  tersebut terdapat barang-barang mudah terbakar, seperti plastik, bahan bakar minyak ( BBM) jenis solar  yang digunakan untuk menyalakan api tungku dan juga minyak goreng.

Beberapa saat kemudian api dapat dijinakkan, setelah lima unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Magelang dan tiga unit pemadam kebakaran milik Pemkab Magelang tiba di lokasi kejadian.

Agus mengatakan, selain menghanguskan bangunan pabrik ceriping ketela berukuran 12 meter x 8 meter yang berdiri di atas tanah seluar 170 meter persegi, kebakaran tersebut juga membakar sedikitnya empat kuintal ceriping ketela yang sudah dipesan oleh konsumennya. Selain itu, sejumlah mesin pemotong ketela juga turut terbakar. Dalam kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa manusia.

Selain itu, api juga sempat merembet ke dua rumah yang ada di sampingnya dan juga  bangunan bekas Rumah Sakit Paru-Paru yang saat ini digunakan untuk arsip dokumen dari  Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Magelang.

Pelaksana tugas ( Plt) Kepala BPKAD Kota Magelang , Wawan Setyawan mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kerusakan yang terjadi di gudang penyimpangan arsip dokumen tersebut.

“Yang jelas, arsip dokumen yang basah karena disemprot tim pemadam kebakaran tersebut, merupakan dokumen arsip lama milik BPKAD Kota Magelang,” katanya.

Suarabaru.Id/ Yon