blank
Tim Dinkes Kabupaten Blora bersama UPT Puskesmas Jepon, melaksanakan pengecekan kesehatan PSK di lokalisasi Kampung Baru. Foto : Wahono

BLORA – Hasil pemeriksaan kesehatan Dinkes Kabupaten Blora, kembali menemukan enam orang dari 36 warga pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kampung Baru Jepon, positif mengidap HIV.

Pemeriksaan kesehatan di lokaliasi masih berlanjut. Diperkirakan pengidap human immunodeficien virus (HIV), yakni virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS di Blora, akan bertambah.

“Di lokalisasi Kampung Baru itu tahap pertama, kami akan lakukan di tempat lain,” jelas pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Lilik Hernanto, Rabu (13/3).

Pemeriksaan lanjutan akan menyasar tujuh objek lagi, masing-masing lokalisasi Gunung Cengklik dan Gunung Puteh (Kecamatan Todanan) serta Lokasiliasi Yang Jrong (Kecamatan Kunduran).

Sasaran lanjutan, tambah Lilik Hernanto, di lokalisasi Nglebok dan Sumberagung (Kecamatan Cepu), Munung (Kecamatan Randublatung) serta penghuni lembaga pemasyasrakatan (LP) Blora.

“Sudah kami jadwalkan, Dinkes turun bersama tim dari Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Puskemas,” tambahya lagi.

Obat ARV

Lilik menjelaskan, dalam dua tahun terakhir (2017-2018), penderita HIV-AIDS di kabupaten penghasil kayu jati yang meninggal dunia sebanyak 37 orang, terdata 2017 (13 orang), dan 2018 (24 orang).

Diakuinya, lokalisasi adalah rawan penularan (penderita) HIV/AIDS, karena di Blora penderitanya terus meningkat tiap tahun, termasuk yang meninggal dunia.

“Pembinaan kami, anjuran rajin minum obat ARV, obat kekebalan tubuh yang harus diminum pengidap HIV,” jelasnya.

Lilik menambahkan, Dinkes getol sosialialisasi, dan pemeriksaan kesehatan PSK. Dalam berbagai kegiatan, mengingatkan pengindap HIV harus rajin minum antiretroviral (ARV).

“Umur pendek atau meninggalnya penderita,sebagian besar akibat putus minum obat yang berfungsi mengobati infeksi HIV,” jelas Plt Kepala Dinkes Blora.

Disebutkan angka penderita HIV/AIDS di Blora terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan terjadi pada penderita HIV pada 2016 hanya empat orang meninggal dunia (MD), 2017 sebanyak 13 orang MD, dan 2018 ada 24 orang.

Rincian pengidap HIV pada 2016 hanya 63 orang, AIDS 11 orang, dan 2017 pengidap HIV melonjak sebanyak 114 orang, dan AIDS 25 orang.

Data 2018 lebih mengejutkan, penderita HIV-AIDS 236 orang, 210 (HIV), 26 (AIDS), dan 24 MD, beber Kepala Dinkes Kabupaten Blora.

PSK yang positif HIV/AIDS terbanyak berusia diatas 35 tahun. Usia 17-24 tahun sekitar lima persen. Mereka wajib datang konsultasi rutin gratis di klinik VCT RSU Dr Soetijono Blora atau RSU Dr R Soeprapto Cepu.

suarabaru.id/Wahono