JEPARA(SUARABARU.ID) – Untuk mengisi kekosongan pentas wayang dimasa pandemi, seniman yang tergabung dalam Persatuan Pedalangan Indoneisa (PEPADI) Kabupaten Jepara menampilkan pagelaran wayang online. Pagelaran yang dilaksanan Sabtu (6/6-2020) malam ini diselenggarakan di Sanggar Marga Langit Banjar Agung Jepara.
Pagelaran wayang yang menampilkan dua dalang muda, Ki Sugiarto Siswa Carita dan Ki Heru Praba Kusuma ini membawakan lakon “Dumadine pasaran dina”. Pagelaran ini menjadi menarik karena di dukung seluruh dalang muda yang terlibat sebagai pengrawit dan 5 pesinden muda Jepara yang tergabung dalam Paguyuban Retna Kencana.
Pertunjukan wayang dilaksanakan melalui setriming lewat FB Yayasan Marga Langit dan IG. MRI_JEPARA mulai jam 19.00 WIB sampai jam 22.30 WIB. “Selama pertunjukan berlangsung dengan selalu mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum pertunjukan,” ujar Ki Sari, koordinator pagelaran.
Sementara Ketua Pepadi Jepara, Ki Hendro Suryo Kartiko menjelaskan, selama masa pandemi kegiatan pentas online rencananya akan dilakukan secara bergilir setiap minggunya dengan dua dalang secara bergiliran.
“Kegiatan dalang muda Pepadi Jepara akan tetap kami laksanakan dengan berkomunikasi melalui berbagai pihak agar kegiatan ini dapat berkelanjutan. Bukan hanya untuk mengisi waktu luang namun juga bisa bermanfaat untuk seninam lain yang membutuhkan bantuan” ujar Ki Hendro Suryo Kartiko yang juga Ketua Yayasan Marga Langit Jepara.
Atas nama seniman pedalangan Jepara Ki Hendro Suryo Kartiko berharap, dimasa “new normal” ini seni pedalangan bisa kembali tampil menghibur masyarakat secara langsung di acara hajatan. “Agar roda perekonomian para pelaku seni dapat berputar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Juga untuk menghibur masyarakat,” ujarnya.
Sementara Ki Heru Praba Kusuma menjelaskan, konsep pertunjukan wayang ringkas dengan durasi 3 jam mengambil cerita “Dumadine Pasaran Dina” ini untuk mengingat kembali nilai-nilai yang terkandung dalam khasanah hari Jawa.
Sebab dalam perhitungan pasaran Jawa ada perhitungan hari baik dan menjadikan pandemi menjadi sarana ingat kembali akan tanda keseimbangan alam. Dalam pentas tersebut banyak juga penonton yang meminta lagu-lagu campursari melalui live steaming.
Hadepe / M. Heru S