WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah gabungan relawan dari berbagai organisasi kerelawanan, komunitas muda dan elemen masyarakat lain di Wonosobo membentuk Relawan Darurat Kemanusiaan (REDAM COVID-19).
Organisasai yang bermarkas di Makodim 0707 Wonosobo itu dibentuk guna membantu pemerintah untuk meredam penularan dan penyebaran virus Corona berikut dampak kesehatan, kemanusiaan dan ekonominya.
Koordinator Relawan REDAM COVID-19, Guntur Andi Saputra, Jumat (3/4), mengatakan Covid-19 kini sudah menjadi pandemi global dan musuh bersama. Butuh kepedulian dan partisipasi semua pihak untuk mencegah virus Corona menyebar ke mana-mana.
“Kami akan mengabdi untuk masyarakat Wonosobo atas dasar azas kemanusian dan kebersamaan. Masyarakat harus tetap aman dan sehat. Warga yang sudah jadi korban virus Corona bisa segera sembuh dan sehat kembali seperti sediakala,” tegasnya.
Kudu Prige?
Menurut Guntur, Dandim 0707 Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat, Kapolres AKBP Fannky Ani Sugiharto SIK MSi dan Koordinator Pos Basarnas Wonosobo Hardi Amanurijal, jadi pembina REDAM COVID-19. Guntur Andi Saputra jadi Koordinator Relawan dan Nurudin Ardiyanto sebagai Pusdalops.
“Bali Ndeso, Kudu prige? Itulah yang jadi edukasi kali pertama. Pemudik harus lapor RT-ne, adus terus klambine ganti, ora usah salam-salaman karo wong omah, nang omah bae selawase 14 dina lan nek isuk kudu karing suwene 15 tekan 30 menit,” ujarnya dengan dialek khas Wonosobo.
Selain itu, tambahnya, nang ngomah turu kamare pisang ndengen karo anak-bojo, adi-kakang lan bapak simbok, maem sing ana gizine, tetep jaga jarak karo sapa bae, nek ngrasa mriang preksa nang mantri apa dokter terus sing manut nek sayang karo keluargane.
“Selama warga menuruti anjuran protokol kesehatan, semua akan baik, aman dan sehat-sehat saja. Rajinlah cuci tangan pakai sabun di air mengalir setelah melakukan aktifitas. Jangan lupa berdoa demi keselamatan dan kesehatan anggota keluarga,” sarannya.
Muharno Zarka-Wahyu