DEMAK (SUARABARU.ID)– Kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan pembatasan aktivitas sosial, mengakibatkan para pekerja migran kehilangan kesempatan kerjanya. Yang artinya, mereka tidak bisa bekerja seperti hari biasanya, dan tidak mendapatkan upah atau gaji.
Tidak sedikit dari mereka yang memutuskan mudik, meskipun ada imbauan untuk menundanya. Tidak terkecuali warga Demak, khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Wonosalam.
BACA JUGA : Giliran Warga Colo Tolak Karantina Pemudik di Graha Muria
Mereka yang berasal dari beberapa desa di wilayah kecamatan ini, banyak yang mudik di masa pandemi Covid-19. Informasi yang didapat, kurang lebih sebanyak 371 orang dikabarkan kembali ke kampung halamannya, di wilayah Kecamatan wonosalam.
Camat Wonosalam Dra Sri Utami, sebelumnya juga sudah memberikan imbauan kepada para kepala desa di wilayahnya, agar lebih aktif lagi dengan perangkat desa di wilayah kerja masing masing.
”Ini dilakukan, agar kedatangan para pemudik bisa terdata, untuk kemudian melaporkannya pada RT/RW atau aparat desanya. Berdasarkan data di Kecamatan Wonosalam, Desa Mojodemak dan Kuncir menjadi dua daerah yang tertinggi angka kedatangan pemudiknya,” kata Sri Utami, Jumat (3/4/2020).
Akan Berubah
Dari 21 desa di wilayah Kecamatan Wonosalam, per hari Kamis (2/4/2020) kemarin tercatat, Desa Lempuyang ada 30 orang, Tlogorejo (10), Karangrejo (7), Mojodemak (84), Kuncir (52), Tlogodowo (7), Sidomulyo (18), Pilangrejo (7),Kerangkulon (39) dan Desa Karangrowo ada 14 orang.
Kemudian di Desa Kendaldoyong ada tujuh orang, Wonosalam (15), Jogoloyo (10), Kalianyar (47), Botorejo (3), Doreng (36), Getas (10), Trengguli (31), Mrisen (17), Mranak (12) dan Desa Bunderan 17 orang.
”Diperkirakan, data itu setiap harinya akan berubah, karena mendekati Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, yang sebentar lagi akan tiba,” tukas Sri.
Rudy-Riyan