NYON (SUARABARU.ID) – Uni Sepak Bola Eropa menjatuhkan pilihan realistis dengan menunda penyelenggaraan Piala Eropa 2020 ke tahun 2021. UEFA tak mau kompetisi sepak bola terbesar yang mereka punya itu berjalan tanpa kehadiran penonton. Penundaan ini memang sesuai prediksi.
Sebab, sebagian besar liga dan kompetisi di Eropa dihentikan untuk sementara waktu gara-gara penyebaran virus korona yang masif di Benua Biru. Negara-negara di Eropa telah melakukan berbagai upaya untuk meredam dampak virus korona seperti lockdown yang dilakukan Italia. Meski demikian, tak diketahui sampai kapan pertandingan sepak bola bisa kembali digelar secara normal.
“Sepak bola adalah sebuah semangat dan kekuatan luar biasa yang ada dalam diri masyarakat,” ujar Presiden UEFA Aleksander Ceferin. “Merayakan festival sepak bola di Eropa di dalam stadion yang kosong, zona suporter yang sepi, sedangkan fans duduk menonton di rumah dan mengisolasi diri, tak akan memberikan kebahagiaan,” paparnya.
Pihaknya tak bisa menerima hal itu. Apalagi turnamen kali ini akan merayakan ulang tahun ke-60 Piala Eropa. Ceferin, yang asal Slovenia, ingin kemeriahan kejuaraan empat tahunan itu tetap terjaga.
Sebagai salah satu aktivitas paling digemari di dunia, sepak bola ikut menerapkannya. Liga-liga yang menyedot banyak penonton sementara ditunda agar virus tak menyebar. “Kami harus melakukan segala upaya untuk melindungi para penggemar, pemain, pelatih, dan semua orang yang terlibat dalam permainan kami yang indah,” ungkap Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino dalam surat resminya ke tiap konfederasi sepak bola.
Dia menegaskan otoritas sepak bola harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus ke komunitas yang lebih luas. Komunitas sepak bola dunia telah menunjukkan rasa solidaritas dan persatuan dalam menghadapi ancaman ini. Infantino menjelaskan sepak bola saat ini lebih mementingkan kesehatan umat manusia. (rr)