JEPARA ( SUARABARU.ID) – Ratusan petani di Kecamatan Welahan dan Kalinyamat saat ini cemas. Sebab tanggul Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) II saat ini retak dibeberapa tempat. Mereka kawatir, peristiwa yang terjadi tahun 2014 akan terulang.
Menurut Petinggi Welahan Ahmad Jerjes, tanggul SWD II kanan yang dibangun tahun 1981 ini pada tahun 2004, 2011, dan tahun 2014 pernah jebol hingga bukan saja menggenangi ribuan hektar tanaman padi, tetapi juga pemukiman.
Tanggul tersebut merupakan kewenangan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pusat. Selain persoalan dinding tanggul yang mengalami retak di beberapa titik, konstruksinya juga dapat membahayakan sawah-sawah yang teraliri. Sebab, tanggul lebih rendah i dibanding badan jalan dan areal persawahan. “Harapan kami, tanggul dapat segera diperbaiki,” ujar Petinggi Welahan.
Mendapatkan laporan tersebut Plt. Bupati Jepara Dian Kristiandi langsung meninjau lokasi Senin 6 -1-2020. Ia ingin memastikan kondisinya , dan sekaligus mencari solusi jangka panjang atas persoalan itu. “Sembari menunggu jawaban BBWS, pihaknya akan membantu sesuai dengan kemampuan dan kewenangan daerah. Kita koordinasikan dengan BBWS dulu karena ini kan wilayahnya. Kalau misalnya memang kita bisa bantu dari kabupaten, kita akan lakukant,” kata Dian Kristiandi.
Terkait ketinggian tanah yang tidak rata antara tanggul dengan badan jalan, pihaknya akan segera membantu untuk meninggikan. Pihaknya memastikan akan membantu meratakan tanah di atas tanggul. “Kalau njeglek seperti ini petani juga susah untuk lewat. Kalau memang ini dibutuhkan harus segera, kita akan lakukan segera,” ujar Plt. Bupati Jepara.
Sementara itu, Koordinator lapangan bendungan Bakalan, Kusriyanto yang diperbantukan di lokasi itu menyebut, ia akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan melaporkannya ke BBWS. “ Masalah ini sudah sering saya laporkan. Cuman penanganannya belum, sampai sekarang,” ujar Kusriyanto.
(SuaraBaru Id/ Ulil Abshor)