blank
Gus Thuba memimpin syi'ir ya halim ya hannan di Masjid Al Huda, Jl. Raya Salatiga-Muncul, Dusun Kaliglagah, Desa Kalibeji,, Tuntang, Kabupaten Semarang. Foto: Catur Pramudito

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Majelis Sema’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin “Moloekatan Gus Miek” melangitkan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan zikir di bumi Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Sabtu (8/3/2025).

Kegiatan ini berlangsung di masjid Al Huda, Jalan Raya Salatiga-Muncul, Dusun Kaliglagah, Desa Kalibeji, Majelis Moloekatan Gus Miek menggelar pengajian rutin sebulan sekali pada tiap pasaran Sabtu Wage dalam kalender Jawa.

Acara yang dimulai sejak subuh ini, berisi serangkaian kegiatan yang diawali dengan lantunan 30 juz ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjut zikir Dzikrul Ghofilin bersama, shalat Tarawih, pengajian Kitab Kuning, kemudian Syi’ir Ya Halim Ya Hannan yang dipimpin langsung oleh Gus Thuba, cucu Waliyullah KH Chamim Djazuli atau Gus Miek.

Meski diguyur hujan lebat sejak sore, tak menyurutkan semangat para jamaah yang hadir dari berbagai daerah untuk melangitkan doa seraya menghidupkan malam di bulan suci Ramadan.

Salah satu jamaah asal Semarang, Agus, mengaku telah lebih dari lima tahun mengikuti Majelis Moloekatan Gus Miek. Ia menyampaikan pentingnya mendekatkan diri kepada Tuhan di bulan yang suci ini, bulan ketika segala pintu ampunan dan keberkahan terbuka lebar.

Lebih Khustuk
“Bulan Ramadan merupakan bulan suci saat kita memiliki kesempatan untuk lebih khusyuk dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, seraya memohon ampunan serta keberkahan-Nya. Salah satu upaya kita untuk mendekatkan diri yaitu dengan berzikir dan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an. Rutin mengikuti majelis ini membuat hati saya menjadi tentram dan tenang,” ujar Agus.