blank
Kalapas Semarang, Mardi Santoso. Foto: Ning S (SUARABARU.ID)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas 1 Semarang digelar di Lapas Semarang, Sabtu (18/1/2025).

Kalapas lama, Usman Madjid resmi menyerahkan jabatannya kepada Kalapas baru, Mardi Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Kalapas Batu Nusakambangan.

Selanjutnya Usman Madjid akan menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Barat.

blank
Kalapas lama, Usman Madjid menyerahkan jabatannya kepada Kalapas baru, Mardi Santoso. Foto: Ning S (SUARABARU.ID)

Kalapas Semarang, Mardi Santoso menyampaikan, pihaknya bakal gas pol menjalankan program kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan pada 100 hari pertama menjabat Kalapas Semarang.

Mardi mengatakan, sesuai perintah pimpinan (Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan) seluruh Kepala UPT di Indonesia harus menjalankan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Dari 13 program akselerasi tersebut, pihaknya akan melaksanakan 5 point yang bakal dijalankan dalam 100 hari kerja sesuai target.

Pertama, memberantas peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di Lapas dan Rutan. “Ini menjadi fokus pertama yang akan kami laksanakan di Lapas Semarang. Saya dan tim akan berantas peredaran narkoba, serta masalah handphone yang menjadi kendala hampir di setiap Lapas. Itu menjadi konsen kami,” tandas Mardi.

Kedua, memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan. “Ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah, tapi kami akan berpartisipasi dan mengupayakan lahan yang ada di Lapas Semarang,” terangnya.

Ketiga, penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM. Ia menyebut, di Lapas Semarang memiliki kerajinan batik dan lainnnya. “Ke depan kami akan tingkatkan itu, dan akan berkolaborasi dengan instansi terkait,” kata Mardi.

Keempat, bantuan sosial kepada keluarga warga binaan yang kurang mampu dan masyarakat di sekitar area UPT Pemasyarakatan. “Kami ada program sosial untuk keluarga warga binaan. Karena orang tuanya berada di Lapas, mungkin keluarganya ada yang membutuhkan bantuan. Kami akan berperan sedikit meringankan beban keluarga warga binaan,” ungkapnya.