SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU), Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi, menerima dua Surat Keputusan (SK) Guru Besar dari Kepala LLDikti Wilayah VI, Dr Bhimo Widyo Andoko, di Gedung Mikael Kampus 1 SCU Bendan, Semarang, Selasa (14/1/2025).
Dua SK Guru Besar itu atas nama Prof Dr Heny Hartono SS MPd (Dosen Fakultas Bahasa dan Seni-Bidang Ilmu Teaching English as a Foreign Language atau TEFL), dan Prof Dr Theresia Dwi Hastuti SE MSi Akt CA CPA CGAA (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Bidang Fraud dan Forensik Audit).
Dalam keterangannya, Rektor Ferdinand memaknai, jabatan Guru Besar membawa tanggung jawab yang sedemikian besar. Jabatan itu diberikan, ketika telah mencapai puncak kariernya di bidang akademik.
BACA JUGA: PT PLN Indonesia Power UBP Semarang Bersama Grup Area Jateng-DIY Gelar Rapat Koordinasi
”Kami berharap, dua Guru Besar ini bisa menjadi panutan, karena proses dan penilaiannya membutuhkan perjuangan yang panjang,” puji dia.
Doktor Bhimo pun turut mengapresiasi dukungan yang diberikan SCU kepada kedua Guru Besar itu. Dia berharap, kedua Guru Besar itu bisa memotivasi para dosen lainnya.
”Gelar Guru Besar ini menjadi sebuah pengakuan, bahwa mereka sudah mampu dan sangat kompeten. Harapannya, dua Guru Besar ini bisa menjadi role model bagi dosen-dosen lain,” ungkap dia.
BACA JUGA: Beberapa Jabatan Tinggi Pratama di Pemkab Grobogan Bakal Kosong Sampai September 2025
Usai menerima SK Guru Besar, Prof Theresia menyatakan kelegaanya, karena bisa sampai ke titik yang dituju. ”Prosesnya tidaklah mudah. Karena saat menunggu, tiba-tiba ada pergantian sistim,” kata dia dalam keterangannya.
Sebagai dosen Program Studi Akuntansi, Prof Theresia mempunyai keahlian ilmu di bidang Fraud and Forensic, Whistleblowing System, dan Manajemen Laba. Selain itu, dia mempunyai banyak pengalaman di bidang pengauditan, tata kelola, perbankan dan Fraud.
Beberapa karyanya, termasuk Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, dan Continuing Planning Triangle untuk Perusahaan Kecil Menengah, telah di-HKI-kan (Hak Kekayaan Intelektual-red).
BACA JUGA: Bahaya Mengintai, Penggunaan Sepeda Listrik Disosialisasikan di Welahan
”Topik itu sudah saya ambil sejak pertama kali bergabung di SCU. Karena saya sangat senang dengan auditing, yang membahas pemeriksaan dan tata kelola keuangan,” terang Prof Theresia, yang juga aktif berkecimpung di kantor keuangan publik, sebagai perluasan kepakarannya.
Sementara itu, Prof Heny mempunyai perhatian khusus terhadap pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris. Ilmu TEFL yang ditekuninya, merupakan salah satu bidang di dalam keilmuan bahasa, khususnya linguistik terapan.
Bidang itu dianggap menarik, karena membahas banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar bahasa tertentu. ”Bahasa Inggris masih menjadi salah satu bahasa asing di negara kita. Maka metode pengajarannya butuh sesuatu yang spesifik dan kontekstual,” papar dia.
Pada 2023 lalu, Prof Heny bahkan berkesempatan menerima penghargaan sebagai Academic Leader Kategori Dosen Bidang Sosial Humaniora, oleh LLDikti Wilayah VI.
Riyan