Oleh : Deny Ana I’tikafia
Hari Ibu tanggal 22 Desember tahun 2024 di Indonesia adalah peringatan yang ke 96. Ini merupakan usia yang cukup matang. Bagi sebagian besar khalayak, sosok ibu yang diimpikan adalah sosok perempuan yang anggun, lembut berperangai halus, tempat bersandar yang nyaman dan bijak serta mampu menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang yang pelik di tengah tengah keluarga.
Namun sosok impian itu akan sirna, mana kala yang hadir di tengah keluarga adalah perempuan bengis, kasar, dan tidak mampu membuat suasana nyaman, ber EQ (Emotional Quotient) rendah, serta tidak patut untuk dijadikan suri tauladan. Maka buyarlah semua angan tentang profil ibu yang menyenangkan.
Sosok ibu yang baik adalah perempuan yang mampu menerima kehadiran putra-putrinya dengan segala keterbatasan, baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki, dengan segudang pintu maaf, mengayomi, memahami dan memaklumi kehadiran anak apa adanya.
Sosok ibu ideal jaman sekarang adalah yang mampu menyelaraskan Emotional Spiritual Quotient (ESQ), yaitu keseimbangan intelektual (IQ), Emotional (EQ) dan Spiritual (SQ). Ibu merupakan sekolah kepribadian alamiah bagi anak-anaknya untuk ciptakan generasi yang tidak hanya pintar cemerlang pemikirannya namun mampu seimbang dalam mengelola emosi dan spiritual bermuamalah baik dengan sesama insan, mahluk juga Rob nya Allah SWT.
Meski begitu, kita harus tetap semangat, karena telah banyak sosok perempuan baik dan tangguh, di masa lalu yang bisa dijadikan panutan, patut kita teladani. Para tokoh wanita di jaman jauh sebelum keberadaan Rasullullah SAW hingga saat ini. Telah banyak perempuan berkemajuan muda, sukses dalam menimba ilmu, berkarya bahkan berprestasi.
Mencermati tema peringatan hari ibu yaitu,”Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas Tahun 2045″, patut kita sengkuyung dan mengayubagyo, untuk menambah spirit kita untuk berperan menjadikan sosok perempuan yang kita impikan bersama.
Banyak waktu, untuk kita berbuat, berkiprah dan berpartisipasi menyongsong Indonesia emas 2045. Peran solid kehadiran kita semua untuk mencetak sosok perempuan sebagai ibu yang berkualitas masih ada waktu 21 tahun lagi.
Berbagai upaya perlu kita gerakkan dan ikhtiarkan baik dari segi pendidikan formal maupun non formal dalam segala aspek dan setiap moment harus bisa mencetak generasi handal harapan kita semua, agar terwujud.
Menciptakan sosok perempuan tangguh menjadi ibu yang baik, menuju Indonesia berkemakmuran, berakhlaqul karimah adalah harapan kita semua.
Fastabiqul Khairot.
Penulis adalah Wakil Ketua PDA Jepara, Koordinator Bidang LLHPB, LBSO dan Majelis Tabligh Ketarjihan