blank
KPU Grobogan menggelar doa bersama lintas agama di Aula KPU Grobogan, memohon agar pelaksanaan Pilkada 2024 ini berjalan lancar. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Grobogan melaksanakan doa bersama lintas agama pada malam menjelang pemungutan suara Pilkada serentak 2024, di Aula KPU Grobogan yang berada di Jalan S Parman, Selasa 26 November 2024 malam.

Selain menyiapkan logistik, Hadir dalam kegiatan doa bersama lintas agama ini, para tokoh dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu serta tokoh masyarakat.

Kegiatan doa bersama lintas agama ini dimaksudkan untuk kelancaran dan ketenangan pilkada yang akan berlangsung Rabu 27 November 2024 hari ini.

Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo mengatakan, kegiatan doa berama antar umat beragama ini merupakan sistem pendingin (cooling system) yang akan membawa kesejukan di hari pencoblosan maupun setelahnya.

“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi cooling system yang efektif untuk meredam potensi polarisasi politik, serta memperkuat sinergi antar lemen, baik pemerintah penyelenggara pemilu, pemuka agama, tokoh masyarakat, hingga seluruh warga,” ujar Agung Sutopo.

Sementara itu, Komisioner KPU Grobogan bidang Sosdiklih dan Parmas, Ngatiman mengatakan pihaknya mengajak semua yang hadir juga masyarakat di Kabupaten Grobogan untuk menjaga momentum ketenangan pada masa tenang sebagai langkah awal memastikan Pilkada Serentak berlangsung dengan aman, damai, dan penuh keharmonisan.

“Pencoblosan tinggal satu hari lagi, maka harus hadir momentum untuk rasa aman, damai dan kondusif sampai Grobogan punya pemimpin baru sesuai dengan aspirasi masyarakat,” jelas Ngatiman.

Sinergitas antara KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu maupun pemda dan aparat keamanan sudah melakukan berbagai persiapan agar pemilu sukses.

Perbedaan Bukan Penghalang

“Dan doa lintas agama yang akan kita panjatkan hari ini adalah simbol bahwa perbedaan agama, keyakinan, dan budaya tidak akan menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Justru, keberagaman inilah yang menandakan kita satu bangsa dan satu Indonesia,” ungkap Ngatiman.