blank
Kakanwil Musta’in Ahmad (ketiga dari kiri), saat menyerahkan buku panduan bertajuk 'Ayo Mondok, Pesantrenku Aman dan Sehat', kepada Dirjen Pendis Kemenag RI, Abu Rokhmad. Foto: dok/kemenag

SOLO (SUARABARU.ID)– Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad menyatakan, sebagai upaya ketegasan dalam penanganan tindak kekerasan di pondok pesantren (ponpes), Bidang Pendidikan Dasar menyusun buku panduan bertajuk ‘Ayo Mondok, Pesantrenku Aman dan Sehat’

Buku panduan itu merupakan kelanjutan dari kebijakan Direktur PD Pontren Kemenag RI, untuk menjadikan lembaga pendidikan, khususnya di Jateng, menjadi lembaga yang ramah anak.

Selain itu, Bidang PD Pontren juga meluncurkan profil Ma’had Aly Jawa Tengah, Profil SPM (Satuan pendidikan Muadalah) Jawa Tengah, dan Profil Pendidikan Diniyah Formal Jawa Tengah.

BACA JUGA: Tinjau Gudang Logistik KPU, Kapolres Kebumen Pastikan Keamanan Pilkada

Dalam keterangan tertulisnya, Kakanwil Musta’in Ahmad menyatakan, walau jumlah kasus kekerasan hanya dalam hitungan jari, namun pihaknya tetap hadir. Dan dengan adanya buku panduan itu, diharapkan akan membantu memberantas kasus kekerasan, khususnya di Jateng.

”Sebagai korps putih, sedikit noda pasti akan terlihat. Buku ini hadir sebagai bukti keseriusan kami, dalam memerangi tindak kekerasan,” ujar Musta’in, dalam acara peluncuran buku panduan itu di Solo, Senin (11/11/2024).

Di bagian lain, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad, menyatakan, buku panduan itu merupakan langkah strategis, untuk mencegah insiden kekerasan yang dapat mencoreng reputasi pesantren. Ini sekaligus juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan karakter santri.

”Pesantren memiliki peran yang vital, dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, dan berwawasan kebangsaan. Lingkungan pesantren yang aman dan sehat, jadi prasyarat utama bagi terciptanya pendidikan yang efektif, dan karakter santri yang unggul,” tukasnya.

Riyan