SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dipandu Sekretaris Dewan Guru Perguruan Indonesia Karate-Do (Inkado), Shihan Octar Ramon Pesik dan Anggota Dewan Guru Mohammad Gusti, 50 karateka sabuk coklat melakukan ujian dan gashuku, yang berlangsung selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Hasil dari ujian dan gashuku yang berlangsung di Aula STIE Semarang itu, mereka akhirnya berhak menyandang sabuk hitam, setelah ambil bagian dalam ujian kenaikan Dan. Karateka itu datang dari sejumlah pengcab, seperti Jepara, Pati, Grobogan, Blora, Kota Semarang dan beberapa daerah lainnya
Para penguji yang juga Pelatih Kepala PB Inkado itu, sangat cermat dan detail melakukan perbaikan teknik saat ada peserta yang kurang benar dalam memeragakan teknik Inkado. Saat ini, pembinaan teknik di keluarga besar Inkado berjalan dengan baik. Artinya terpenuhinya standar teknik, yang dipegang teguh perguruan karate ini.
BACA JUGA: Cepu Juara Umum Kejurda Inkado Jateng
Dari pengawasan proses ujian itu, Octar menyatakan semua peserta dinyatakan lulus. Mereka yang hadir di aula itu, mulai dari Ketua Pengprov Inkado Suyantoro, Ketua Keluarga Sabuk Hitam (KSH) Jateng HW Roike Gultom, Sekum Adam Prabowo, unsur pengurus maupun peserta pun menyambut gembira atas hasil ini.
Bersamaan dengan itu, PB Inkado juga memberikan Dan Kehormatan kepada sejumlah pengabdi karate, dan juga para senior perguruan ini. Penghargaan ini dinilai penting, sebagai pengakuan atas jasa-jasa mereka terhadap perkembangan karate, khususnya di perguruan Inkado.
Mengenai pelaksanaan kegiatan ini, kedua Dewan Guru itu memuji perkembangan Inkado Jateng, baik secara organisasi maupun pembinaan teknik. Meski demikian, semua harus tetap berjuang, baik dalam hal pengembangan atau persebaran Inkado, maupun dalam pembinaan prestasi.
BACA JUGA: Terpilih secara Aklamasi, Sahroni Ingin Membawa Prestasi Karate Inkado Mendunia
”Dalam hal pengembangan, saya ingin semakin banyak Dojo ada di Jateng. Karena ini juga akan mendukung proses pembinaan, mulai dari pembibitan, pembinaan dan peningkatan prestasi, serta program mencetak juara,” imbuh Octar.
PB Inkado sendiri dalam hal program pembinaan, mulai melibatkan para ahli di bidang sport science. Sehingga proses pembinaan atlet itu bisa dilakukan secara menyeluruh, baik itu elemen teknik, fisik, mental dan bahkan jika mungkin spiritual.
”Kami memang harus mulai fokus lagi dalam hal pembinaan. Mulai dari teknik, kualitas pelatih yang terstandar, maupun kemampuan wasit dan juri. Tidak boleh ada yang tertinggal, semua ini harus bersinergi agar hasilnya optimal,” pinta Octar.
BACA JUGA: Keluarga Sabuk Hitam Jadi Pilar Pengembangan Inkado
Dia pun optimistis, Inkado tetap mampu memberi kontribusi untuk kepentingan Nasional, karena prinsip kekerabatan dari keluarga besar Inkado sangat bagus.
”Dalam menjalankan roda orgaisasi ini, kami memang punya aturan AD/ART. Namun paraturan itu tidak cukup dalam memahami dan menghadapi dinamika di lapangan. Maka rasa kekeluargaan itu menjadi penting, sehingga semua berjalan dengan baik,” tambahnya.
Hal ini juga dibenarkan Mohammad Gusti. Menurut dia, setelah persoalan di bidang organisasi teratasi dalam beberapa waktu terakhir ini, kini saatnya kembali fokus pada pembinaan prestasi.
BACA JUGA: Suyantoro Terpilih Secara Aklamasi Pimpin Pengprov Inkado
”Terkadang kami merasa sedih juga, masa yang juara di berbagai event kok Ceyco (Ceyco Georgia Zefanya-red) terus?” ungkapnya.
Karena itu, dia mengajak semua unsur di tubuh Inkado, harus saling membantu dalam upaya membangun prestasi dan mencetak juara. ”Mari kita cetak prestasi lagi di kejuaraan, baik di tingkat daerah, kancah Nasional maupun internasional,” kata mantan pelatih Nasional itu.
Riyan