SRAGEN (SUARABARU.ID) – Proyek jembatan penghubung yang membentang diatas aliran Bengawan Solo di Sragen, melengkung dan nyaris runtuh. Proyek jembatan yang dibangun dua tahap itu membentang di aliran Bengawan Solo.
Pengerjaan jembatan dilakukan di sisi barat Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh dan di sisi timur di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen.
Kondisi bentangan jembatan baja yang masih dirangkai, kini melengkung. Penyebabnya, perancah atau struktur sementara penyangga rangka jembatan yang belum selesai dirangkai, diterjang arus aliran Sungai Bengawan Solo.
“Hujan lebat yang terjadi Senin (11/11) malam mengakibatkan arus sungai meluap dan menerjang perancah penahan bentangan jembatan,” kata Kepala Dinas PU Sragen Albert Pramono Soesanto dihubungi, Selasa (12/11/2024).
Jika air sudah surut, lanjut Albert pengerjaan proyek senilai Rp 14,9 miliar itu akan dikebut dari sisi Desa Gedongan, Plupuh dan Desa Pilang, Masaran, Sragen.
Albert menolak memasukkan musibah itu sebagai bencana alam. Karena kontraktor seharusnya sudah memperhitungkan.