blank
Muhammad Junaidi (kanan), memberikan cinderamata kepada salah satu narasumber, di sela-sela Simnas FSTPT, yang digelar di kampus USM. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Rektor III Universitas Semarang (USM), Dr Muhammad Junaidi SHI MH mengungkapkan, kampusnya yang didirikan pada 1987, memiliki spirit yang sama dengan Forum Studi Transportasi Antar-Perguruan Tinggi (FSTPT), untuk membangun jaringan dengan melakukan upaya objektif dan strategis, dalam upayanya mendorong pemerintah menata transportasi Indonesia yang lebih baik.

Hal itu seperti yang disampaikannya, saat membuka Simposium Nasional (Simnas) XXVII/2024, yang diselenggarakan FSTPT, di Auditorium Ir Widjatmoko USM, Sabtu (2/11/2024). Kegiatan yang mengusung tema ‘Transportation Resilience for Indonesia’s Future itu, dihadiri Ketua Dewan Pengurus FSTPT Andyka Kusuma ST MSc PhD.

Hadir juga, Ketua Simposium Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT dan Ketua Dewan Penasihat FSTPT sekaligus Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Dr Ir Agus Taufik Mulyono ST MT IPU ASEAN Eng.

BACA JUGA: USM Berkomitmen Majukan Prinsip Keberlanjutan di Semua Aspek

Simnas yang diikuti ratusan mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu, turut mendatangkan Keynote Speaker, yaitu Direktur Prasarana Transportasi Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Toni Tauladan SSi MT.

Beberapa narasumber lain yang hadir, Guru Besar Universitas Indonesia Prof Dr Ir Nahry MT, PT Adhi Karya (Pesero) Tbk Johan Arifin ST MT, Guru Besar Universitas Diponegoro Prof Bagus Hario Setiadji ST MT PhD, serta Direktur Teknik dan Fasilitas Perum Damri Arifin.

Selain itu ada juga Kepala Balai Pengujian dan Peralatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Rita Agus Setyorini ST MT, dan Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas M Adji.

BACA JUGA: USM Tuan Rumah Simposium Nasional FSTPT XXVII/2024

Dalam keterangannya Junaidi menyatakan, digelarnya kegiatan ini menjadi sebuah kehormatan bagi USM, karena dipercaya menjadi tuan rumah dalam Simnas XXVII/2024.

”Simposium ini merupakan salah satu agenda akademik paling bergengsi, yang diadakan FSTPT, yang sudah berusia 27 tahun. Hal ini menjadi spirit, bahwa kita sebagai akademisi dan stakeholder yang lain, membutuhkan transportasi sebagai salah satu agenda terpenting untuk membangun bangsa dan negara ini,” ucapnya.

Menurutnya, tema yang diambil dalam Simnas ini sangat relevan, di tengah perkembangan pesat teknologi dan dinamika global, yang menjadi tuntutan adanya transportasi yang tanggung, inovatif, dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Debat Pilkada Grobogan, Industri Kreatif dan Penyandang Disabilitas Jadi Isu

Disebutkan juga, dalam menghadapi era disrupsi ini, tantangan di sektor transportasi semakin kompleks. Oleh karena itu, kolaborasi, sinergi serta pertukaran pengetahuan, di antara akademisi, praktisi dan pemerintah menjadi sangat penting.

Dia mengungkapkan, dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan mulai Jumat-Minggu (1-3/11/2024) itu, dapat memberikan kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan dan praktik di bidang transportasi.

Junaidi juga mengajak untuk merefleksikan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang hampir 15 tahun berjalan, dan hingga saat ini belum ada upaya-upaya untuk melakukan perubahan secara signifikan.

BACA JUGA: Kronologi Dua Pekerja Gudang di Bae Tewas Tersengat Arus Listrik

”Ini menjadi salah satu momentum kita untuk melakukan perbaikan, melalui paper-paper yang telah disiapkan semua peserta yang telah hadir. Tentunya, upaya saat ini untuk memastikan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, tertib dan lancar. Serta yang tak kalah penting, mendorong perekonomian Nasional,” ujarnya.

Dia berharap, dengan Simnas itu, dapat mempererat hubungan antaranggota FSTPT, serta meningkatkan kolaborasi antara USM dengan berbagai perguruan tinggi dan institusi terkait.

Hubungan yang kuat, akan menjadi sangat penting dalam mengembangkan transportasi Nasional yang efektif dan efisien, serta untuk meningkatkan kerja sama strategis di masa mendatang.

”Kami berharap, buku hasil simposium ini dapat menjadi dokumentasi berharga dari berbagai gagasan, pemikiran dan temuan yang dipaparkan. Kiranya, publikasi ini tidak hanya bermanfaat bagi simposium, tetapi juga kalangan akademisi, praktisi dan masyarakat luas,” tandasnya.

Riyan