WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ande-ande Lumut, adalah ceritera rakyat yang legendaris di Pulau Jawa sejak era Majapahit. Berkisah tentang bersatunya kembali Kerajaan Jenggala dan Kediri. Mengedepankan tokoh utama Panji Asmoro Bangun dari Kediri, bertemu Kleting Kuning, si bungsu dari empat bersaudara (Kleting Abang, Kleting Biru, Kleting Ijo dan Kleting Kuning).
Drama Ande-ande Lumut, Sabtu malam (26/10/24), dipentaskan oleh muda-mudi Karang Taruna RT 0i/RW 04 Lingkungan Cubluk, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Untuk memeriahkan peringatan Ke-96 Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024. Ikut hadir memberikan sambutan, Ketua RW 4 Slamet Rahardjo SAg dan Ketua RT 1 Suwarto.
Pentas Ande-ande Lumut disutradarai oleh Sahrul Oktovian Ramadhan (Rama), siswa SMA Negeri 1 Wonogiri peraih gelar juara lomba dalang remaja Kabupaten Wonogiri. Pemeran Ande-ande Lumut dipercayakan kepada Fian, Mbok Rondho Kleting (Tri Sumarsih) dan Mbok Rondho Dadapan (Septi).
Yuyu Kangkang (Naufal). Kleting Merah (Rachel), Kleting Ijo (Ica), Kleting Biru (Flowerista), Kleting Kuning (Frema), Dewa (Rama). Pengawal (Brahma dan Agha). Sebagai tontonan panggung, durasi pentas Ande-ande Lumut berlangsung sekitar 20 menit.
Dalam gelar seni memperingati Hari Sumpah Pemuda tersebut, juga disajikan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, paduan suara remaja, dakwah, Tari Anak Kambing Saya, Tari Wonderland. Vokal Group, atraksi jurus seni pencak silat, demo mematahkan bata putih dengan tangan kosong dan tandukan kepala serta hiburan suka cita lainnya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI), menetapkan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024 adalah “Maju Bersama Indonesia Raya,” Peringatan ini, menjadi pengingat akan pentingnya semangat persatuan pemuda Indonesia.
Permaisuri
Dalam pentas Nguru-uri (melestarikan) Budaya ini, diceritakan Pangeran Panji mengembara menyamar jadi Ande-ande Lumut. Yakni menjadi anak dari seorang janda Mbok Rondo Dadapan. Kleting Kuning, adalah putri dari Kerajaan Jenggala (Dewi Sekartaji), gandrung kasmaran (jatuh cinta) kepada Panji. Sebaliknya, Panji juga menginginkan Kleting Kuning dapat dijadikan permaisuri.
Ande Ande Lumut, mengumumkan dirinya mencari istri. Ini diminati gadis-gadis yang ramai-ramai ngunggah-unggahi (melamar), termasuk Kleting bersaudara. Awalnya, Kleting Kuning enggan, sebab hanya punya cinta kepada Panji. Namun berkat nasihat dari Bangau Ajaib penolongnya, Kleting Kuning pun kemudian ikut serta melamar.
Dalam perjalanannya, harus menyeberangi sungai yang lebar. Pada saat itu, muncullah penjaga sungai, Yuyu Kangkang, yang memberikan bantuan jasa untuk menyeberangkan, dengan meminta imbalan mencium.
Hanya si bungsu Kleting Kuning yang menolak dicium Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang marah dan bermaksud memangsanya. Kleting Kuning melawan, dengan senjata pemberian ibunya. Karena hanya si bungsu yang tidak dicium Yuyu Kangkang, jadilah Ande Ande Lumut memilih Kleting Kuning sebagai pendampingnya. Saat itu, barulah sadar bahwa Ande Ande Lumut adalah Panji Asmoro Bangun, pemuda yang jadi idamannya.
Filosofi Ande-ande Lumut, erat kaitannya dengan edukasi sosial, yakni sikap saling tolong menolong yang tidak boleh mengharapkan imbalan. Nilai filosofi yang terkandung dalam Ande-ande Lumut, dapat dijadikan teladan atau contoh bagi generasi muda.(Bambang Pur)