blank
Debat Pilkada Kudus. foto: tangkapan layar

KUDUS (SUARABARU.ID) – Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomor urut 01 Sam’ani-Bellinda dan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus nomor urut 02 Hartopo-Wahib beda angka soal jumlah pesantren yang ada di Kudus saat sesi debat Pilkada Kudus 2024 yang digelar di Hotel Gripta Kudus, Kamis (24/10) malam. Lantas siapakah yang datanya paling valid?

Perbedaan angka jumlah pesantren tersebut mencuat saat sesi pertanyaan soal Pendidikan. Moderator menanyakan bagaimana peran para paslon untuk mengupayakan agar seluruh fasilitas Pendidikan yang ada di Kudus dari tingkat dasar sampai tinggi dapat diakses masyarakat.

Sam’ani yang mendapat kesempatan pertama menjawab menyampaikan Pendidikan adalah dasar dalam mencerdaskan anak bangsa. Sam’ani mengatakan pondok pesantren di Kudus yang jumlahnya hampir 101 tempat.

“Mari kita berdayakan pesantren tersebut agar siswa yang tahfidz Alquran bisa melanjutkan Pendidikan. Dan kita berikan beasiswa bagi santri,”katanya.

Sam’ani juga menambahkan ada banyak sekolah vokasi yang ada di Kudus yang harus ditingkatka untuk menghasilkan tenaga kerja yang mampu bersaing.

Sedangkan Bellinda menyampaikan pada intinya harus mendorong kualitas Pendidikan di sekolah-sekolah untuk mencetak siswa-siswa unggul.

Yang menarik, saat memberi tanggapan Cawabup 02 Mawahib mengkoreksi data jumlah pesantren yang disampaikan oleh Sam’ani.

“Sesuai data jumlah pesantren di Kudus itu 201. TPQ 403 dan Madrasah Diniyiah 308,”kata Mawahib yang langsung disambut sorak sorai pendukungnya.

Baca Juga:

Debat Soal Korupsi, Sam’ani Singgung Jual Beli Jabatan, Hartopo Sentil Deal dengan Rekanan

Mawahib mengatakan jika data yang dimiliki tidak valid, maka ini akan menjadi persepsi yang tidak tepat.

“Karena jangan sampai pondok pesantren dijadikan komoditas-komoditas,”ucapnya.

Pernyataan tersebut juga kembali ditegaskan oleh Mawahib saat sesi wawancara dengan awak media. Dia menyebut, data jumlah pesantren yang disampaikan jauh lebih valid.

Sedangkan Sam’ani juga tak mau kalah. Dalam sesi wawancara dia mengatakan jumlah 101 pesantren yang disebutkan saat debat adalah jumlah pesantren yang memiliki izin operasional sesuai data Kemenag.

“Jumlah 101 pesantren itu yang memiliki izin operasional,”ujarnya.

Lantas, data siapakah yang paling valid?.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, jumlah pesantren di Kabupaten Kudus tahun 2020-2021 sebanyak 113 pesantren. Tidak dijelaskan apakah jumlah pesantren tersebut yang memliki izin operasional atau termasuk yang belum.

Sedangkan data jumlah santri di pesantren-pesantren tersebut, pada tahun 2021 sesuai data BPS adalah 23 548 orang santri.

Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus telah menggelar debat calon bupati dan wakil bupati Kudus Pilkada 2024 di Hotel Gripta Kudus, Kamis (24/10) malam. Kedua paslon saling beradu argumen terkait berbagai persoalan yang muncul di Kabupaten Kudus.

Dalam debat yang disiarkan secara langsung TVRI Jawa Tengah dan kanal youtube KPU Kudus tersebut berlangsung cukup meriah. Ratusan pendukung masing-masing paslon memadati arena debat.

Ali Bustomi