PURWOREJO (SUARABARU.ID)- Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh gerakan Pramuka di tingkat dewasa.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembina pramuka dalam pembinaan peserta didik pada satuannya.
Untuk dilantik dan dikukuhkan sebagai pembina mahir tingkat dasar, harus mengikuti masa pengembangan (Narakarya) selama 6 bulan atau minimal 12 kali pertemuan.
Kwartir Ranting (Kwaran) Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, telah melaksanakan pengembangan Narakarya Dasar sejak Bulan Juli 2023 lalu.
Sehingga, para peserta dinyatakan berhak dilantik dan dikukuhkan sebagai Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Pelantikan dilakukan oleh Ketua Kwarcab Purworejo, Wasit Diono di Aula PKG Purwodadi, Sabtu (28/09/2024).
“Peserta Pelantikan dan Pengukuhan ini berasal dari pembina diwilayah Kwartir Ranting Purwodadi. Peserta telah melaksanakan masa pengembangan yang terbagi di 24 tempat pengembangan selama 6 bulan.
Adapun peserta yang telah menyelesaikan laporan 62 pengembangan masa narakarya dasar sejumlah 4 orang. Sedangkan yang masih proses penyelesaian laporan pengembangan sejumlah 20 orang,” kata Ketua Panitia, Titik Mintarsih dalam laporannya.
Sementara itu, Ka Kwarcab Purworejo, Wasit Diono dalam sambutannya menyampaikan, Pembina Pramuka menjadi ujung tombak untuk keberhasilan peserta didik.
Maka, lanjut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu, seorang Pembina harus memahami dan menguasai pola pembinaan pendidikan kepramukaan yang benar dan baik.
“Pendidikan kepramukaan mengacu pada peningkatan kualitas Karakter, Kecakapan dan Kebangsaan. Hal ini menjadi landasan dalam pelaksanaan Syarat Kecakapan Umum dan Syarat Kecakapan Khusus dengan menerapkan SYSTEM AMONG (Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani),” tutur Wasit.
Pendidikan kepramukaan, tambahnya, mempunyai sifat universal dan mendunia , maka bagi anggota pramuka harus berjiwa asertif, kreatif, inovatif dan memiliki wawasan yang luas.
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode kepramukaan menjadi pedoman pola pembinaan yang dilandasi dengan Kecerdasan Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual dan Fisik.
“Dalam pengembangan Kecakapan / Life Skill seorang Pembina harus mampu menerapkan Ketrampilan Kepramukaan dan Teknis Kepramukaan serta Kiasan Dasar.
Hasil akhir yang dicapai pada pendidikan kepramukaan adalah pramuka yang sehat, produktif, peduli dan bahagia dunia akherat.
Terkait hal ini Pembina Pramuka harus terus semangat, menyesuaian situasi dan kondisi terkini sehingga pendidikan kepramukaan tidak membosankan tetapi diminati oleh peserta didik. Selamat Memandu, Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana,” pungkas Wasit.
VASHTI