blank
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Marwadi. Foto: Sutrisno.

TEGAL (SUARABARU.ID) – Kota Tegal secara bulanan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,01 persen (mtm) dan inflasi tahunan tercatat sebesar 2,16 persen (yoy).

Keterangan tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi saat  sambutan pada acara Pencanangan Gerakan Menanam Cabai di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal, Senin (5/8/2024).

Mawardi menjelaskan, secara bulanan, pada Juli 2024, inflasi nasional tercatat mengalami deflasi sebesar 0,18 persen (mtm) dan inflasi tahunan tercatat 2,13 persen  (yoy). Demikian juga, Jawa Tengah secara bulanan juga mengalami deflasi sebesar 0,13 persen (mtm) dan inflasi tahunan tercatat 1,86 persen (yoy).

“Patut kita syukuri bersama bahwa tingkat inflasi Kota Tegal masih berada di bawah target sasaran inflasi nasional. Meski demikian, kita masih perlu untuk terus waspada sebab inflasi Kota Tegal tersebut secara tahunan masih lebih tinggi dibandingkan Nasional maupun Jawa Tengah,” kata Marwadi.

Pola historis inflasi Kota Tegal pada beberapa tahun terakhir, terdapat sejumlah komoditas

utama yang perlu mendapat perhatian khusus sebab menjadi penyumbang peningkatan inflasi, salahsatunya adalah cabai rawit. Kewaspadaan ini perlu kita tingkatkan, terlebih pada saat ini puncak musim panen raya di beberapa daerah sentra cabai rawit sudah berakhir.

Mempertimbangkan hal tersebut dan sebagai bentuk upaya untuk pengendalian inflasi, menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kemandirian pangan masyarakat, Bank Indonesia bergandengan tangan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal, mencanangkan Gerakan Tanam Cabai dan pelaksanaan Capacity Building yang akan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak (TP) PKK Kota Tegal, Dharma Wanita Kota Tegal, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kota Tegal.

Bank Indonesia terus berupaya tetap terjaga sasaran inflasi pada kisaran 2,5±1 persen dengan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis, termasuk melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dalam kerangka program Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), serta Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Transaksi Pemerintah Pusat dan Daerah (P2DD).

Marwadi juga mendorong implementasi GNPIP dengan 7 aksi nyata yaitu Operasi Pasar bersama Pemerintah Daerah, Kerjasama Antar Daerah (KAD), Subsidi Ongkos Angkut, Gerakan Tanam Cabai dan Replikasi Model Bisnis, Dukungan Alsintan dan Saprotan, Digitalisasi (Data dan Informasi), dan Koordinasi dan Komunikasi.

Bank Indonesia mengapresiasi TPID Kota Tegal yang sudah sangat sigap untuk melakukan berbagai upaya dalam mengendalikan inflasi dan stabilisasi harga pangan, termasuk inisiasi Gerakan Tanam Cabai ini.

“Dengan kegiatan Gerakan Tanam Cabai ini, kami harapkan menjadi suatu program yang berkesinambungan, dan dapat kita monitor bersama sebagai wujud nyata kepedulian kita bersama, masyarakat Kota Tegal, dalam upaya pengendalian harga cabai,” terang Marwadi.

Bank Indonesia juga mendorong agar Gerakan Tanam Cabai ini dapat menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Tegal serta menjadi inspirasi bagi masyarakat Kota Tegal agar dapat memenuhi kebutuhan cabai secara mandiri, tidak lagi banyak bergantung dari daerah lain, sehingga harga cabai akan tetap stabil.

Sutrisno