Kepala Kesehatan Kodam IV/Diponegoro Kol Ckm dr Wiganda SpB menyampaikan paparan dalam Executive Meeting TNI Manunggal Bangga Kencana, Kamis (1/8/2024). Foto: R. Widiyartono

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepersertaan dalam keluarga berencana Pasangan Usia Subur (PUS) di Jateng mencapai 65 persen. Dari kepesertaan itu didominasi peserta KB non-MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistya Ediningsih dalam kegiatan Executive Meeting TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan bersama jajaran Kodam IV/Diponegoro di Thamrin Square, Semarang, Kamis 1 Juli 2024.

Kepala Perwakilan BKKBN Jateng yang akrab disapa Mak Eka ini menambahkan, dan angka kelahiran 2,04 persen sudah di bawah rerata nasional 2,1 persen. “Itu pun masih dituntut angka kelahiran untuk bisa menjadi 1,9,” tambah Mak Eka.

Sedangkan untuk prevalensi stunting di Jateng, menurut dia masih harus bekerja keras, karena dari target 14 persen untuk tahun 2024, baru tercapai ada 20,7 persen pada tahun 2023.

“Dalam waktu setahun ini, kita harus intensif untuk menekan stunting dengan melakukan kolaborasi bersama di antaranya bersama TNI,” kata Eka.

Eka juga menyebut, Indeks Pembangunan Keluarga di Jawa Tengah terbaik se-Indonesia. Ada tiga kriteria yaitu ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan.

Peserta executive Meeting TMMD Bangga Kencana Kesehatan 2024 di Semarang, Kamis 1 Agustus 2024. Foyo: R. Widiyartono

“Jawa Tengah mencatat indeks ketenteraman 59,79 perse, kemandirian 52,49, dan kebahagiaan mencapai 71,86 persen,” tambahnya.

Eka juga menyebut, pentingnya KB pascasalin, yaitu perlunya digalakkan kepada para ibu yang baru melahirkan dan sudah melewati 42 hari agar memakai kontrasepsi agar tidak segera hamil.

Peluang Peran TNI

Sementara itu Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) IV/DIponegoro Kol Ckm dr Wiganda, SpB menyebut, peluang TNI dalam berperan sangat besar. “Struktur TNI dari Panglima sampai ke desa-desa terpencil. TNI punya rumah sakit di tiap kabupaten, tersedia tenaga medis dan paramedis sampai Tingkat Kodim, ada asrama, dan ada Babinsa sampai ke desa-desa,” kata dr Wiganda.

Dengan peluang tersebut, dr Wiganda mengatakan, TNI tetap berkomitmen untuk membantu pemerintah melaksanakan program KB dan penurunan stunting.

Hadir juga Plt Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN mewakili Deputi Bidang ADPIN BKKBN. Kemudian pembicara lain dalam kegiatan ini, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta M Iqbal Apriansyah, Kepala Dinas Kesehatan Jateng dr Yunita Dyah Suminar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jateng Dra. Retno Sudewi, Apt, MSi, MM.

Kegiatan ini diikuti jajaran Kodam IV/Diponegoro, Korem, dan para Komanda Kodim se-Jateng-DIY, OPD terkait dari kabupaten/kota.

R. Widiyartono