KUDUS (SUARABARU.ID) – Sebagaimana diprediksi banyak kalangan, peta bursa bakal calon dalam Pilkada Kudus akhirnya mengerucut. Gerindra dan Golkar sepakat berkoalisi mengusung Hartopo-Mawahib untuk maju dalam Pilkada Kudus 2024 mendatang.
Pasangan ini dipastikan akan berhadapan secara head to head lawan pasangan Sam’ani-Bellinda yang sejauh ini sudah mengantongi dukungan dari sejumlah parpol.
Turunnya rekom Partai Gerindra untuk pasangan Hartopo-Mawahib melalui surat bernomor 07-1143/Rekom/DPP-Gerindra/2024 dan ditandatangani langsung oleh Prabowo Subianto dan M Ahmad Muzani tertanggal 27 Juli 2024.
Dalam rekom tersebut, secara tegas Partai Gerindra menyetujui dan merekomendasikan HM Hartopo sebagai Cabup dan Mawahib sebagai Cawabup dalam Pilkada Kudus 2024.
Ketua DPC Partai Gerindra Kudus, Sulistyo Utomo saat dikonfirmasi membenarkan turunnya rekom tersebut. Munculnya pasangan Hartopo-Mawahib tersebut sekaligus penegasan koalisi Gerindra dan Golkar.
“Tentunya melalui rekom ini Gerindra dan Golkar sudah pasti akan berkoalisi dalam Pilkada Kudus 2024,”kata Sulis, Kamis (1/8) malam.
Sulis mengatakan, dengan koalisi Gerindra-Golkar sudah mencukupi untuk mengusung pasangan pasangan Hartopo-Mawahib mendaftar ke KPU. Namun demikian, sesuai surat rekomendasi, DPC Partai Gerindra dan pasangan Hartopo-Mawahib juga diminta menjalin koalisi dengan partai lainnya.
“Kami juga diminta menjalin komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi,”tandasnya.
Disinggung mengenai adanya beberapa parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sudah menjatuhkan rekom ke Sam’ani-Bellinda, Sulis mengaku tidak ada masalah.
Menurutnya, jalinan koalisi di daerah juga dipersilahkan untuk mempertimbangkan kearifan lokal.
“Seperti PAN dan Demokrat, kalau memang mendukung Sam’ani Bellinda tidak masalah,”tandasnya.
Terkait dengan peta persaingan yang akan terjadi, Sulis mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru mengambil kesimpulan bahwa Pilkada Kudus hanya akan diikuti dua pasangan saja.
Sebab, masih ada PDIP yang secara perolehan kursi masih bisa mengajukan pasangan calon sendiri. Meski Ketua DPC PDIP H Masan yang semula menjadi kandidat kuat, kini mengurungkan niatnya untuk maju dalam pertarungan Pilkada mendatang.
“Kalau ditanya apakah peta persaingan hanya akan ada dua pasangan, saya belum bisa memastikan karena dinamika masih bisa berubah sampai 27 Agustus mendatang,”katanya.
Ali Bustomi