blank
Peserta Jagong Lintas Agama menerbangkan 79 ekor burung perkutut sebagai simbul kemerdekaan dalam keberagaman di Ponpes Shohibul Umman Tunahan, Jumat 26 Juni 2024. Foto: Raya

JEPARA (SUARABARU.ID)-  Ada yang menarik di Pondok Pesantren Shohibul Umah Desa Tunahan Keling, Jepara, Jumat 26 Juni 2024 sore.  Sebab dalam rangka suronan  telah diselenggarakan Jagong Bareng Lintas Agama dengan tema merajut kebersamaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-79. Jagong lintas agama ini dipandu oleh Kuswanto, mantan Petinggi Gelang.

Acara tersebut ditandai dengan menerbangkan 79 ekor burung perkutut secara bersama-sama  yang menjadi simbul kemerdekaan dalam keberagaman. Prosesi ini dipimpin langsung oleh pengasuh pondok pesantgren  Shohibul Umah, Kyai Abdul  Fatah al  Qodri

blank
Pengasuh PonpesShohibul Ummah Kyai Abdul Fatah al Qodri bersama sebagian peserta Jagong Lintas Agama . Foto. Raya

Kegiatan diikuti oleh tokoh agama Islam, Kristen, Buddha dan penghayat kepercayaan yang ada di desa tersebut. Juga 14 orang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya Wonogiri yang sedang KKN di Desa Tunahan. Mahasiswa sekolah tinggi ini terdiri dari pemeluk agama  Islam, Katholik, Islam,  dan Buddha

Dialog yang diprakarsai oleh pengasuh Ponpes Shohibul Ummah Kyai Abdul  Fatah al  Qodri ini menghadirkan narasumber pegiat budaya Hadi Priyanto. ”Anugerah terindah bangsa Indonesia ini kebijakan dari para pendiri bangsa yang memilih Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa. “Kita beragam tetapi menjadi satu bangsa yang utuh,” tegas Hadi

Menurut Hadi Priyanto, perbedaan yang ada ditengah-tengah bangsa Indonesia bagaikan pelangi. “Nilai keindahannya justru terletak pada perbedaan warna. Ini yang harus kita jaga bersama. Sebab masih saja ancaman dan tantangan  dari dalam luar maupun dari luar yang  ingin merobek-robek persatuan Indonesia,” tuturnya.

Karena itu Hadi mengajak para mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya Wonogiri  dan warga setempat untuk terus menyuarakan pentingnya menjaga keberagaman yang saling menguatkan. ”Saya mendukung usaha Kyai Abdul  Fatah al  Qodri yang ingin menyuarakan keberagaman yang damai dari desa,”  tegas Hadi.

Ia juga minta para mahasiswa dan warga untuk hati-hati dan bijak menggunakan medsos. “Jangan percaya dan ikut-ikutan menyebarkan berita bohong yang  tujuannya diantaranya adalah adalah menimbulkan kecemasan, perpecahan dan rasa tidak percaya warga negera terhadap para pemimpinnya,” pintanya

Sementara itu, Abdul  Fatah al  Qodri menyampaikan komitmennya untuk menjaga NKRI. Senada dengan Hadi, ia mengajak semua fihak untuk terus menggaungkan spirit Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. “Tentu  dengan mentaati semua peraturan perundang-undangan yang ada,” tegasnya

Selain Jagong Budaya, dalam rangka peringtatan Suronan  Ponpes Shohibul Ummah Tunahan RT 17/ RW 05 Kecamatan Keling, Jepara juga menggelar pembagian sembako, haul Mbah Saemo dan  Mbah Sardi. Selanjutkan pada Sabtu 27 Juli 2024 diselenggarakan khotmil Qur’an, bancaan Suronan dan  pengajian suronan.

Hadepe