JEPARA (SUARABBARU.ID)- Siapa yang tidak mengenal brand waralaba dengan nama Rocket Chicken. Rocket Chicken adalah sebuah restoran makanan cepat saji ayam goreng yang tersebar hampir di penjuru Indonesia. Sampai saat ini Rocket Chicken memiliki 1000 outlet di berbgai daerah, bahkan di pelosok desa.
Siapa sangka owner dari Rocket Chicken ini awalnya adalah seorang cleaning servise di CFC cabang Semarang. Dikutip dari beberapa sumber, pemilik Rocket Chicken yang bernama Nurul Atik ini adalah pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 25 Juni tahun 1966.
Orang tuanya bekerja sebagai petani dan tukang batu. Dengan kondisi ekonomi seperti itu, keinginan Nurul Atik untuk menempuh penddikan di bangku kuliah sirna. Bahkan mimpinya untuk menjadi seorang polisi pun harus dikubur dalam-dalam.
Tahun 1989 Nurul Atik mengadu nasib menuju Semarang untuk bekerja sebagai cleaning servise (OB) di sebuah restoran makanan cepat saji yang sudah mempunya brand internasional yaitu California Fried Chicken (CFC). Pekerjaan ini ditempuhnya agar dirinya mempunyai biaya kuliah.
Nasib berkata lain, ternyata penghasilan sebagai cleaning servise belum cukup untuk membiayai kuliahnya. Namun berkat ketekunannya perlahan Nurul Atik karirnya naik, mulai dari cuci piring, kasir, koki, hingga terakhir menjadi manager area.
Bekerja selama tujuh tahun di CFC, Nurul Atik akhirnya resign. Meskipun bisa meniti karir yang lebih tinggi namun latar belakang pendidikan Nurul Atik yang hanya lulusan SMA menjadi hambatan dalam karirnya.
Pada 1998 Nurul Atik memutuskan keluar dari CFC. Bersama seorang temannya Nurul Atik membuka usaha kuliner. Dengan pengalamannya di bidang usaha kuliner, Nurul Atik berposisi di bagian pengembangan usaha dan temannya di bagian permodalan.
Sayang, usaha yang telah berkmbang pesat dan telah memiliki 86 cabang itu harus terhenti di tengah jalan karena ketidak cocokan dan perbedaan pandangan dalam mengelola bisnis. Padahal saat itu Nurul Atik sebagai direktur mempunyai penghasilan yang cukup tinggi.
Setelah usaha bubar Nurul Atik sempat banting setir mejadi penjual gorengan di seputaran Yogyakarta. Pada tahun 2010 Nurul Atik kembali mencoba peruntungannya di kuliner ayam goreng. Nurul Atik mencoba menyasar pangsa pasar kelas menengah ke bawah.
Ternyata respons masyarakat cukup tinggi dengan rasa ayam goreng yang disajikan oleh Nurul Atik. Hal ini karena pengalaman Nurul Atik yang lama di CFC. Nurul Atik membuat bumbu sendiri dengan bahan rempah-rempah. Nama Rocket Chicken sendiri tidak langsung menjadi merk.
Awalnya Nurul Atik memberi nama usahanya Royal Chicken dan Real Chicken, namun karena kurang cocok maka diganti nama Rocket Chicken Roket Chicken perlahan meluas mulai dari tingkat kabupaten dan kota merambah ke tingkat provinsi, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Roket Chicken juga menerapkan sistem kemitraan waralaba atau franchise yang mampu meningkatkan bisnis tanpa mengeluarkan modal.
ua