MAGELANG – Kota Magelang menjadi tuan rumah puncak acara Ekspedisi Bakti Pemuda PMK untuk NKRI 2019. Acara yang digelar di Lapangan Rindam IV/Diponegoro dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Sebanyak 2.000 peserta dari 8 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah mengikuti program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda sebagai penggerak pembangunan di daerah itu.
Muhadjir menyatakan, kelak program ini akan menjangkau seluruh provinsi di Indonesia. Program yang diinisiasi di Jawa Tengah ini diharapkan menjadi role model bagi daerah lainnya.
Kepada para peserta Muhadjir berpesan, agar mereka terus berkarya dengan mengimplementasikan hasil pembekalan pendidikan karakter kebangsaan dan penguatan substansi bidang PMK dalam kehidupan bermasyarakat.
‘’Jadilah pemuda agen perubahan, minimal dapat mengubah cara pikir, cara pandang dan pola kerja, sehingga dapat membawa kemajuan di daerah masing-masing,’’ ajaknya.
Selain itu, para kader mampu meningkatkan sinergitas sesama kader pembangunan di masing-masing kabupaten/kota. Sebab, kader perubahan juga dapat membantu pemerintah dalam peningkatan pelayanan masyarakat. ‘’Juga membantu pencegahan bahaya narkoba dan pencegahan penyebarluasan berita bohong (hoax),’’ tuturnya.
Pada acara itu Muhadjir memberikan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara simbolis kepada siswa sekolah dasar (SD) sebesar Rp 1,4 miliar, sekolah menengah pertama (SMP) sebesar Rp 1,4 miliar, sekolah menengah atas (SMA) sebesar Rp 628 juta dan sekolah kejuruan sebesar Rp 1,7 miliar.
Menko PMK Muhadjir Effendy foro bersama dengan para pejabat yang hadir pada acara itu, (Humas pemkot Magelang)Untuk Kota Magelang, bantuan KIP secara simbolis diserahkan Muhadjir didampingi Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada 5 siswa.
Yaitu Atika Pramerstari (SD Kedungsari), Bimbim Awaludin Hamid (SMPN 5), Ilma Hasanah (SMA Muhammadiyah 2), Deni Prasetyo (SMKN 3) dan Nova Tri Pamungkas (PKBM Kuncup Mekar Program Paket C).
Wali Kota Sigit Widyonindito mengaku bangga Kota Magelang menjadi tuan rumah acara berskala nasional ini. Tentu saja berdampak positif bagi masyarakat, mulai dari tingkat okupansi hotel, kuliner, dan sebagainya.
‘’Rangkaian acara ini kan sudah digelar sejak beberapa waktu lalu, tingkat hunian hotel kita penuh, kuliner kita laris, masyarakat kita ikut mendapatkan keuntungan dari acara ini. Pasti bangga meskipun kota ini kecil tapi diberi kepercayaan dari pusat,’’ ungkapnya.
Sigit berharap esensi kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Para pemuda Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, mampu bertanggung jawab, kerja keras, optimis, kerjasama, bersikap toleransi dan memperkuat ke-Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat. (hms)
Editor : Doddy Ardjono