blank
KH R Mahfudz Hamid Zen (Gus Apud), pembina Majelis Yasinan Nusantara. Foto : SB/dok Jayanusa

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Umum Majelis Yasinan Nusantara Idham Cholid mengimbau masyarakat, khususnya para anggota jaringan Majelis Yasinan Nusantara untuk menjalankan Pemilihan Pemilu 2024 dengan damai, jujur dan tanpa kecurangan.

“Seperti diketahui, pada 14 Februari 2024 besok, masyarakat Indonesia yang sudah berusia 17 tahun ke atas dapat menggunakan hak pilihnya dalam menentukan wakil rakyat hingga calon Presiden dan Wakil Presiden untuk 5 tahun ke depan,” katanya, Selasa (13/2/2024).

Pengasuh Majelis Yasinan Nusantara KH R Mahfudz Hamid Zen atau Gus Apud juga meminta agar anggota Majelis Yasinan Nusantara di seluruh Indonesia untuk melakukan dua agenda pokok guna mewujudkan jalannya Pemilu 2024 yang damai.

“Pertama, ikhtiar lahir dan batin dengan melakukan Yasinan (membaca surat Yasin) baik secara pribadi maupun berjamaah pada Selasa, 13 Februari 2024 secara serentak mulai pukul 20.00 WIB,” ujarnya.

Kedua, lanjut Gus Apud, mengajak saudara, keluarga, teman yang berhak untuk memilih datang ke TPS masing-masing pada 14 Februari 2024.

“Gunakan hak pilih sebaik-baiknya, juga ambil peran untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran jalannya Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat,” tegas dia.

Adapun Ketua Umum Majelis Yasinan Nusantara Idham Cholid akan mengadakan acara Yasinan bersama yang dihadiri oleh 222 jamaah Majelis Yasinan Nusantara di kediamannya yang terletak di Kalisuren, Kertek, Wonosobo pada malam ini pukul 20.00 WIB malam ini.

Jaga Netralitas

blank
Ketua Umum Majelis Yasinan Nusantara, H Idham Cholid. Foto : SB/dok Jayanusa

Idham, begitu dia dipanggil, mengatakan bahwa acara Yasinan bersama ini merupakan ikhtiar nyata dari Majelis Yasinan untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat.

“Acara Yasinan bersama di kediamannya tersebut akan dipimpin langsung oleh KH Subromalisi, Mustasyar PCNU Kabupaten Wonosobo,” sebutnya.

Di sisi lain, Idham meminta agar penyelenggaran pemilu, yakni KPU, PPK dan PPS. Baik di tingkat kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi maupun pusat untuk dapat menjaga kenetralan dalam menjalankan tugasnya.

Bukan tanpa alasan, Idham mengatakan hal itu karena baru-baru ini ditemukan kasus oknum KPU Wonosobo yang diduga dengan sengaja mengundang PPK di 10 kecamatan yang ada di Wonosobo untuk memenangkan salah satu paslon Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024.

“Yang netral saja, jangan sampai curang, jangan berpihak, kalau anggota KPU dan PPK-nya saja sudah berpihak, tidak bisa itu berjalan Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat,” ungkapnya.

Apalagi menurutnya KPU sudah menyerukan slogan “Pemilu sebagai Sarana Integrasi Bangsa”. Sehingga, sudah sepantasnya anggota KPU, PPK, dan PPS di seluruh Indonesia untuk menjaga integritasnya guna mewujudkan Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat.

“Fokus saja pada prinsip pemilu yang langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil). Jalankan proses Pemilu 2024 ini dengan luber dan jurdil. Biarkan masyarakat memilih wakil rakyat maupun Presiden dan Cawapres yang sesuai dengan hatinya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” tegas Idham.

Muharno Zarka