SEMARANG (SUARABARU.ID)- Jahe adalah akar serabut dengan tipe kecil-kecil berbentuk benang (filiformis). Akar jahe terdapat pada masing- masing ruas pada rimpang (rhizoma). Jahe merupakan salah satu tanaman akar-akaran atau rimpang yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia.
Tanaman yang memiliki nama latin Zingiber officinale ini seringkali digunakan sebagai salah satu bumbu atau bahan makanan. Selain itu, tanaman ini juga digolongkan sebagai tanaman herbal yang memiliki beragam khasiat bagi tubuh.
Akar jahe berbentuk bulat, ramping, berserat,berwarna putih sampai coklat terang. Tanaman ini berbunga majemuk berupamalai muncul di permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur yangsempit, dan sangat tajam.
Selain penting secara botani, akar jahe merupakan bagian terpenting secara ekonomis. Akar rimpang jahe juga memiliki banyak kegunaan seperti sebagai bumbu masak, obat–obatan sampai menjadi minyak jahe.
Selain penting secara botani, akar jahe merupakan bagian terpenting secara ekonomis. Akar rimpang jahe juga memiliki banyak kegunaan seperti sebagai bumbu masak, obat–obatan sampai menjadi minyak jahe.
Hal inilah yang membuat jahe seringkali dijadikan obat-obatan tradisional. Akan tetapi, selain digunakan sebagai bumbu dan obat-obatan, ternyata jahe juga memiliki manfaat lain. Dilansir dari Suara.com, berikut 3 manfaat dari tanaman jahe selain untuk obat-obatan dan bumbu dapur.
1. Campuran Pestisida
Selain digunakan sebagai berbagai jenis obat-obatan, jahe juga memiliki kandungan senyawa yang dapat menjadi campuran pestisida.
Menyadur dari artikel dalam jurnal “US National Library of Medicine National Institutes of Health”, jahe yang memiliki usia matang memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat difungsikan sebagai pestisida alami bagi tanaman.
Kandungan minyak atsiri tersebut terdiri dari senyawa geraniol, caprylate, cineol, methyl-heptenone, asetat dan beberapa senyawa lainnya yang memiliki sifat anti hama.
Cara pembuatan pestisida dari jahe ini cukup mudah. Hancurkan sekitar 50-100 gram jahe hingga menjadi bentuk yang cukup halus lalu masukkan ke dalam air steril sebanyak 3 liter. Kemudian masukkan sekitar 3 ml deterjen cair dan diamkan selama beberapa waktu.
Lalu, saring cairan endapan tersebut dan pestisida jahe siap digunakan. Pestisida ini cukup ampuh untuk mengusir ulat, kutu dan kumbang pada tanaman.
2. Bahan Baku Pupuk Organik
Jahe ternyata memiliki manfaat sebagai pupuk organic selain sebagai pestisida alami. Melansir dari artikel dalam “Jurnal Madaniyah”, ampas jahe dapat difungsikan sebagai bahan campuran pada pupuk.
Ampas jahe yang digunakan umumnya merupakan bekas pengolahan minuman ataupun sebagai bahan obat-obatan. Umumnya semua jenis jahe dapat dijadikan pupuk, namun yang paling lumrah merupakan jahe merah.
Cara pembuatan pupuk organik dari bahan dasar jahe ini cukup mudah. Siapkan ampas jahe kemudian cuci dan dihaluskan. Lalu, campurkan ampas jahe tersebut ke dalam air steril dan ditambahkan larutan molase.
Diamkan selama sekitar 7 hari di wadah tertutup agar terjadi proses fermentasi. Kemudian saring larutan tersebut dan pupuk cair organic dari bahan jahe siap diginakan.
3. Campuran Pakan Ternak
Selain berguna bagi tanaman, jahe juga dapat digunakan sebagai campuran dalam pakan ternak. Mengutip dari situs pertanian.go.id, pemberian jahe sebagai campuran pakan ternak dapat digunakan sebagai penambah imunitas bagi hewan-hewan tersebut.
Umumnya, jahe tersebut dicampurkan ke pakan ternak buatan seperti pelet ataupun dedak pakan. Hewan ternak yang dapat diberikan campuran pakan ternak jahe ini adalah ayam, sapi, kambing maupun bebek.
Nah, itulah beberapa manfaat lain dari jahe selain sebagai obat-obatan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Claudia