blank
Kontingen TI Jateng berfoto bersama, usai dinyatakan sebagai juara umum Pra-PON cabor Taekwondo. Foto: tijateng

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Tengah, Alex Harijanto, memberikan apresiasinya atas torehan prestasi gemilang anak-anak asuhnya, saat menyabet juara umum nomor kyorugi (pertarungan), pada babak Kualifikasi PON.

Babak Kualifikasi PON atau Pra-PON itu, digelar di GOR Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI) Cibubur, Jakarta, pada 27-30 Oktober lalu.

Di nomor kyorugi, Jateng berjaya dengan capaian enam medali emas, satu perak dan tiga perunggu. Sedangkan nomor poomsae (peragaan jurus/1 emas – 1 perak – 2 perunggu). Secara keseluruhan, dari 16 atlet kyorugi dan tujuh atlet poomsae yang diterjunkan, Jateng meloloskan 21 atlet ke PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

BACA JUGA: Minim Menit Bermain di PSIS, Fisabillah Dijual

Keenam emas nomor kyorugi dipersembahkan masing-masing oleh Aziz Hidayat Tumakaka di kelas Under 54 kg putra, Dinda Putri Lestari (U73 kg putri), Syamsul Hilali (U87 kg putra), Amelia Putri Wibowo (U73 kg putri), Lifiardiva Rasikah An Khanam (U53 kg putri), dan Osanando Naufal Khairudin (U80 kg putri). Satu-satunya nomor emas poomsae diraih Muhammad Hafizh Fachrur Rhozy.

Menurut Alex Harijanto, ada rasa bangga atas prestasi ini. Namun sebaliknya, ada juga cerita menyedihkan, terkait pendanaan di balik perjalanan kontingen Pra-PON demi mengibarkan panji Jateng di arena olahraga.

”Pada satu sisi, saya kira pencapaian di Pra-PON harus kita syukuri. Menurunkan 23 atlet yang mayoritas atlet junior, kita meloloskan hampir 100 persen atlet ke PON, dengan menyandang status juara umum kyorugi, dan juara umum kedua overall (kyorugi dan poomsae), di bawah Jawa Barat yang meraih 10 emas, enam perak dan satu perunggu,” kata Alex dalam keterangannya di Semarang, Minggu (5/11/2023).

BACA JUGA: KONI Jateng Akan Datangkan Ahli Fisik untuk Atlet yang Dinilai Lemah

Menurut legenda taekwondo Indonesia itu, perjalanan Jateng menggapai prestasi di Pra-PON itu, dalam kondisi tidak baik-baik saja. Pasalnya, dana untuk persiapan, termasuk Pelatda Pra-PON, Pengprov TI hanya menerima 50 persen.

”Bahkan kami nombok dulu hampir Rp 1 miliar. Itupun belum termasuk biaya try out ke Korea, seperti yang dilakukan Jabar dan DKI Jakarta,” ungkapnya.

Dengan kondisi itu, Alex mengaku pasrah menghadapi PON di Aceh-Sumut nanti. Bahkan dengan berat hati, dia bakal menggelar TC ala kadarnya, akibat krisis pendanaan.

BACA JUGA: Pesawat Ketiga Berisi Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Palestina Diberangkatkan

”Tentunya, kalau hasil tak sesuai target, kami tak ada beban. Padahal tekad kami, prestasi taekwondo PON 2024 harus lebih baik dibanding PON Papua lalu,” tegasnya.

Pada PON XX/2021 di Papua, taekwondo Jateng melampaui target KONI Jateng, dengan meraih empat medali emas, enam perak, lima perunggu, sekaligus cabang penyumbang emas terbanyak.

Alex menambahkan, Pelatda PON Jateng dijadwalkan dimulai Januari mendatang. Namun meskipun demikian, TI Jateng tidak akan memulai, kalau dana belum ada.

BACA JUGA: Rakernas Gerakan Pembumian Pancasila di Bandungan, Pahamkan Kepemimpinan Pancasila

”Dana talangan sebesar Rp 1 miliar itu, seharusnya akan dibuat untuk membeli tanah yang akan diperuntukkan membangun dojang atau tempat training center,” tutur dia.

Problematika yang membelit taekwondo Jateng, sambung Alex, juga merembet ke pembinaan atlet muda, melalui program PPLOP.

”Gedung untuk latihan atlet-atlet pelajar itu atapnya bocor merata. Kasihan, apalagi sekarang sudah masuk musim hujan. Matras yang digunakan, sudah setahun yang lalu belum diganti, padahal sudah tak layak. Dikhawatirkan debu halus yang ada di spon matras, bisa masuk ke paru-paru, dan menimbulkan alergi. Kami konsul ke dinas, katanya belum ada dana,” lanjut dia.

Prestasi Jateng di Pra-PON
Emas Kyorugi
1. Aziz Hidayat Tumakaka (U54 kg Pa)
2. Dinda Putri Lestari (U73 kg Pi)
3. Syamsul Hilali (U87 kg Pa)
4. Amelia Putri Wibowo (U73 kg Pi)
5. Lifiardiva Rasikah An Khanam (U53 kg Pi)
6. Osanando Naufal Khairudin (U80 kg Pa)

Perak
1. Shaleha Fitriana Yusuf (U62 kg Pi)

Perunggu
1. Raihan Fajar Achmad (U58 kg Pa)
2. Jesica Nur Salsabilla (U67 kg Pi)
3. Pradinda Puspa Rinjani (U46 kg Pi)
Pelatih: Fransisca Valentina, Indra Darmawan

Emas Poomsae
1. Individual putra
Muhammad Hafizh Fachrur Rhozy

Perak
1. Beregu putra
Muhammad Hafizh Fachrur Rhozy
Anggara Wahyu Ramdhani
Aurelius Marvel Graciano Rimarco

Perunggu
1. Individual putri
Besta Noviana Khusof

2. Beregu putri
Besta Noviana Khusof
Beste Noviane Khusof
Angela Khansa Nathania
Pelatih: Mutiara Habiba, Siti

Riyan