SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pemberdayaan keluarga melalui peningkatan kesejahteraan dan keterampilan mendidik keluarga, harus menjadi kepedulian bersama, demi mewujudkan negara yang kuat dan berdaya saing di masa depan.
”Pemberdayaan keluarga sebagai satuan terkecil masyarakat di suatu negara, harus menjadi perhatian kita bersama. Karena dengan terciptanya keluarga yang sejahtera dan berdaya saing, peluang negara menjadi kuat dan sejahtera akan semakin besar,” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/11/2023)
Catatan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan, sejak 2015, angka perceraian di Indonesia terus meningkat. Pada 2021 tercatat 581 ribu keluarga bercerai, dan jumlah pernikahan 1,9 juta per tahun.
BACA JUGA: Gilbert Anggap Bhayangkara FC Jadi Lawan Berbahaya
Dampak dari perceraian keluarga, bisa menyebabkan persiapan generasi muda untuk dibentuk sebagai generasi yang tangguh akan terganggu, dan berpotensi menjadi generasi yang kehilangan daya saing.
Untuk menekan angka perceraian, BKKBN menyarankan para orang tua, mendidik keluarga dengan asah, asih dan asuh, yaitu dengan mengajari ilmu agama yang baik, memberi kasih sayang dengan sebaik-baiknya, dan mengasuh dengan memberi perlindungan kesehatan yang baik.
Menurut Lestari, persiapan para calon orang tua agar memiliki kemampuan asah, asih dan asuh bagi anggota keluarga, harus benar-benar dilakukan dengan perencanaan yang matang.
BACA JUGA: Temu Kangen Bersama Pelaku Wisata di Pantai Klayar Pacitan
Upaya pemberdayaan keluarga secara ekonomi dan peningkatan ketrampilan mendidik anak, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, merupakan tanggung jawab para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, untuk mewujudkannya.
Rerie yang juga legislator dari Dapil II berpendapat, upaya pemberdayaan keluarga merupakan langkah strategis yang harus dilakukan, untuk mengatasi permasalahan di sejumlah sektor pembangunan.
Karena, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, keluarga merupakan institusi pertama yang berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, di masa depan.
BACA JUGA: Kemarau Panjang, Jateng Masih Surplus 2,41 Juta Ton Beras
Di lingkungan keluarga pula, tambah Rerie, tempat pertama menanamkan nilai-nilai luhur, dalam membangun budi pekerti setiap generasi penerus bangsa.
”Fenomena peningkatan kasus perceraian keluarga di Indonesia, harus segera diikuti dengan langkah-langkah nyata. Hal ini agar sejumlah potensi dampaknya tidak menjadi beban dalam proses pembangunan SDM Nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan,” tukas dia.
Riyan