SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Pegadaian Kanwil XI Semarang melakukan penanaman 7.000 bibit pohon mangrove di berbagai wilayah Kota Semarang. Penanaman yang dilaksanakan selama dua hari, Jumat-Sabtu (27-28 Oktober 2023) ini, dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day (WHD) 2023.
Ribuan bibit tanaman yang ditanam secara serentak di berbagai kelurahan Kota Semarang diantaranya tanaman perdu, ketahanan pangan, mangrove dan lainnya. Pelaksanaan penanaman tersebut juga sebagai wujud kepedulian PT Pegadaian melalui program Pegadaian Peduli.
Melalui penanaman bibit tanaman tersebut, Pegadaian ikut menjaga ekosistem darat dan laut. Dengan begitu, mendorong perekonomian perkotaan yang berketahanan.
“Tujuan penanaman bibit tanaman ini ikut menjaga kelestarian, keasrian lingkungan dan ketahanan pangan, serta sebagai mitigasi bencana menghadapi musim hujan,” kata Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah, Sabtu (28/10/2023).
Untuk ekosistem darat, penanaman dilakukan serentak di 12 kelurahan di Kecamatan Pedurungan. Meliputi Kelurahan Penggaron Kidul, Tlogomulyo, Tlogosari Wetan, Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Plamongansari, Gemah, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Palebon dan Kalicari.
Beberapa kelurahan diantaranya seperti Muktiharjo Kidul termasuk kawasan yang sering tergenang air saat hujan lebat. Karenanya, mitigasi bencana perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir.
Sementara untuk ekosistem laut, dilakukan penanaman bibit mangrove di Pantai Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove dalam menjaga kestabilan daratan dari abrasi oleh air laut.
“Keberadaan pohon mangrove berperan dalam membentuk struktur sabuk pantai yang dapat menghalau gelombang besar, serta berfungsi ekologis dalam menyediakan habitat bagi biota di sekitarnya,” terang dia.
Selain itu, sambungnya, keberadaan mangrove juga dapat memenuhi kebutuhan protein dan memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar, karena produksi pohon mangrove dapat diolah menjadi sirup, dodol, teh, keripik, teh, hingga bahan pewarna batik.
“Mari munculkan kesadaran kita, bahwa hari ini kita peduli terhadap lingkungan, bukan semata-mata untuk kita melainkan untuk anak cucu kita. Sehingga mereka bisa merasakan apa yang saat ini kita rasakan,” ajaknya.
Melalui Pegadaian Peduli, kata Nuril, bersama masyarakat berupaya menjaga kelestarian lingkungan agar terhindar dari segala bencana, seperti banjir saat musim penghijauan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Bambang Suranggono mengatakan, mewakili Pemerintah Kota Semarang menyampaikan terima kasih kepada PT Pegadaian khususnya Kanwil XI Semarang yang peduli terhadap kelestarian lingkungan Kota Semarang melalui aksi penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia.
“Kami Pemerintah Kota Semarang menyampaikan terima kasih kepada Pegadaian melalui Pegadaian Peduli ikut menjaga kelestarian lingkungan. Kami juga memberikan jaminan bahwa kegiatan seperti ini akan berkelanjutan,” kata Bambang.
Menurut Bambang, tak hanya soal lingkungan, Pemerintah Kota Semarang juga mengajak Pegadaian dalam membangun dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Kota Semarang.
Ning S