blank
Pertemuan tindak lanjut penandatanganan LoI (Letter of Intent) Smart Water Cities Pilot Evaluation Project antara Pemkot Semarang dengan Tim Kolaborasi Kajian Air Bersih di Situation Room kompleks Balai Kota Semarang, Senin (16/10/23). Foto: HP

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Semarang akan menjadi Pilot Project program Smart Water Cities yang berhasil menyisihkan 25 kota dari 18 negara yang mengikuti proyek tersebut.

Kota Semarang menjadi pionir di Indonesia dalam pengelolaan air secara terintegrasi yang nantinya akan menjadi contoh pengembangan water management di IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara.

Hal ini disampaikan oleh Kasubid Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Kementerian PUPR, Dades Prinandes di Sitroom Balaikota Semarang, Senin (16/10/23).

“Kami mendapat arahan dari Pak Menteri PUPR dan Bu Dirjen Cipta Karya untuk berkomunikasi pada Ibu Wali Kota Semarang. Ini menjadi kesempatan, karena Semarang ini menjadi pilot project yang terpilih dari 25 kota dari 18 negara,” katanya.

Sehingga, lanjutnya, Pemerintah Kota Semarang diharapkan bisa menyampaikan data-data terkini untuk menjadi evaluasi dan mendapatkan rekomendasi terkait integrated management water di Semarang.

“Harus ada evaluasi teknis dari sisi penanganan bencana keairan dan supply serta water management. Diharapkan dengan proyek smart water cities ini Kota Semarang pioner di Indonesia dalam pengelolaan air secara terintegrasi. Sehingga nantinya bisa dikembangkan di IKN,” terangnya.

Keikutsertaan Kota Semarang dalam proyek Smart Water Cities ini menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam mengembangkan tata kelola air di perkotaan.

Adapun latar belakang Smart Water Cities Project adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem pasokan air dalam pencapaian target tingkat pelayanan air minum.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Seoul terkait penandatanganan LOI terkait smart water cities.

“Mereka akan melakukan verifikasi terhadap pengelolaan dan manajemen air di Kota Semarang. Makanya tadi kami undang OPD dan instansi terkait seperti DLH, Perkim, DPU, BPBD, PDAM, BMKG, ESDM,” ujarnya.

Nantinya, lanjut Ita, dari data-data yang ada akan dihasilkan asesmen perbaikan dan kajian yang harus dilakukan oleh Dinas terkait.

“Semoga proses asesmen ini bisa berjalan dengan lancar dan apa yang kita harapkan dengan proyek smart water cities bisa diterapkan di Kota Semarang,” kata Ita.

Menurutnya, ada 13 indikator verifikasi dalam evaluasi Smart Water Cities. Ia menyebut, topografi Kota Semarang itu sangat pas, karena ada tiga sungai yang dekat dengan laut.

“Tujuan utama proyek ini adalah mengenalkan Smart Water Management System, memperbaiki sarana dan prasarana dari kondisi eksisting air baku dan kualitas manajemen air serta efisiensi operasional dan pemeliharaan jaringan air minum. Tujuan akhirnya yakni pengelolaan air dari hulu ke hilir. Mulai dari pengambilan, proses, pemanfaatan air,” terang walikota perempuan pertama di Semarang tersebut.

Hery Priyono