blank
272 mahasiswa RPL dari Kabupaten Blora, mengikuti kuliah umum di gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID)-Sebanyak 272 pegiat desa, mulai dari Kades Kadus dan perangkat desa lainnya di Blora menjadi mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), program dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Mereka, 272 mahasiswa RPL itu, background-nya dari pegiat desa se-Kabupaten Blora dengan semangat, mengikuti kuliah umum di gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang (Unnes). Rabu, (29/8/2023).

“Alhamdulillah, apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kementerian Desa PDTT, melalui Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP), atas kesempatan yang diberikan kepada Kepala Desa, Perangkat Desa dan Pegiat Desa lainnya di Kabupaten Blora untuk mengikuti program RPL, semoga program ini membawa keberkahan bagi kita semua,” kata Bupati Blora H. Arief Rohman kepada awak media.

Menurut Bupati Blora, dari jumlah pegiat desa yang ikut program RPL tersebut tersebar dibeberapa program studi, seperti Prodi Ekonomi Pembangunan, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Sosiologi Antropologi, Manajemen serta Akuntansi.

“Dari jumlah 272 mahasiswa yang tersebar dibeberapa Prodi itu, paling banyak dari Kadus sebanyak 51 orang, 44 orang dari Sekdes, 36 kaur perencanaan, 28 kaur keuangan, 22 kasi pelayanan, 21 Kades, 18 kasi kesejahteraan, 18 kaur Tu, 17 kasi pemerintahan, dan sisanya dari beberapa pegiat desa lainnya,” ungkap Bupati Blora.

Kepada para mahasiswa RPL dari Kabupaten Blora, Bupati Blora minta agar bisa serius dalam menempuh pendidikan. Jangan patah semangat sehingga putus di tengah jalan.

“Ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan value panjenengan. Perlu dipahami bahwa 50 persen subsidi dari APBD Blora untuk pembiayaan belajar panjenengan adalah uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan output maupun outcome-nya. Di samping komitmen terhadap pakta integritas yang telah ditandatangani,” pinta Bupati Blora.

Bupati Blora mengucapkan terima kasih, kepada Rektor Unnes, yang telah berkenan menerima perangkat desa di Blora sebagai mahasiswa program RPL sehingga pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi dapat dipakai penyetaraan akademik.

“Kepada para dosen, saya mohonkan arahan dan bimbingan untuk mahasiswa RPL ini, sehingga ilmu mereka dapat digunakan untuk sesarengan mBangun Blora dan berguna bagi masyarakat luas, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama,” tandas Bupati Blora.

Kudnadi Saputro