SEMARANG (SUARABARU.ID)- Teh sudah lama menjadi minuman yang sangat populer karena bau dan rasanya yang khas serta manfaat kesehatannya. Dikutip dari Halodoc, beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa kebiasaan minum teh manis setelah makan sebenarnya tidak disarankan dan bisa berisiko membuat teh menjadi minuman yang kurang sehat.
Tanin yang terkandung dalam teh dapat mengikat zat besi dalam makanan, apalagi jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makan, secara otomatis akan mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh.
Sama seperti kopi, teh sebenarnya juga mengandung kafein. Jika kamu terlalu banyak minum teh, maka bisa menyebabkan kegelisahan, mudah cemas, meningkatnya detak jantung, dan masalah yang berhubungan dengan tidur. Kafein memang akan memberikan dampak yang berbeda-beda pada setiap orang.
Baca Juga:Ada Teh Hijau, Ini 9 Makanan yang Dapat Mencegah Sakit Migran
Seringkali, minum teh setelah makan dianggap sebagai hal yang biasa terutama di kalangan masyarakat Indonesia. Dilansir dari Suara.com, berikut alasan mengapa tidak direkomendasikan kebiasaan minum teh setelah makan:
1. Menghambat Penyerapan Zat Besi
Salah satu alasan utama untuk menghindari minum teh setelah makan adalah dampaknya terhadap penyerapan zat besi dalam tubuh. Asam fitat yang terkandung dalam teh dapat mengganggu proses penyerapan zat gizi dari makanan. Ini berarti tubuh tidak dapat dengan efektif menyerap zat besi, seng, dan magnesium yang penting.
Hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti anemia atau kekurangan zat besi. Sebagai alternatif, lebih baik minum air putih setelah makan karena membantu dalam pencernaan dan tidak menghambat penyerapan zat besi.
Baca Juga: Menyegarkan Dahaga di Siang Hari, Tapi Taukah Kamu Fakta Teh Manis Bagi Kesehatan? Yuk Simak
2. Potensi Menyebabkan Konstipasi
Teh mengandung senyawa tanin yang dapat memicu konstipasi atau sembelit jika diminum setelah makan. Senyawa tanin bekerja dengan cara mengumpulkan protein di sekitarnya, yang pada gilirannya dapat memperlambat proses pencernaan. Ini bisa mengganggu kenyamanan pencernaanmu setelah makan.
3. Meningkatkan Asam Lambung
Minum teh setelah makan dapat merangsang produksi asam lambung berlebih dalam perut, yang bisa berkontribusi pada masalah saluran pencernaan seperti gastritis dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Meskipun studi belum sepenuhnya mengkonfirmasi hubungan ini, lebih baik untuk tetap waspada terhadap risiko ini.
4. Waktu yang Tepat untuk Minum Teh
Tentu saja, bukan berarti kamu harus sepenuhnya menghindari minum teh setelah makan. Waktu yang tepat untuk minum teh adalah sekitar setengah jam hingga dua jam setelah makan. Jika memungkinkan, pilihlah teh hijau, karena kandungannya telah terbukti dapat membantu pencernaan tanpa mengganggu penyerapan makanan.
Baca Juga:Lebih Sehat Mana? Teh Tubruk atau Celup, Yuk Simak…
5. Pilihan Minuman Lain yang Sehat
Selain teh, kamu dapat memilih minuman lain yang lebih sehat untuk menemani makanmu. Air putih adalah pilihan terbaik karena membantu dalam pencernaan dan menjaga hidrasi tubuh. Jus buah juga baik, terutama yang mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Minum teh setelah makan memang memiliki beberapa risiko potensial bagi kesehatanmu. Menghindari minuman ini setelah makan dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi dan pencernaan tubuhmu. Tetap prioritaskan pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatanmu secara optimal.
Claudia